Vox Point Indonesia Tidak Akan Jadi Parpol

938
Misa pelantikan pengurus DPD Vox PointIndonesia Prov Jawa Barat-foto oleh EDL
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Vox Point Indonesia (VPI) kembali melebarkan sayapnya. Pada Minggu, 26 November 2017 yang lalu, Yohanes Handoyo Budhisejati selaku ketua umum VPI melantik kepengurusan VPI untuk DPD Provinsi Jawa Barat, DPW Bandung Raya dan DPW Purwakarta di Hotel Preanger, Bandung.

Sebelum dilantik, dalam Misa di tempat yang sama, para pengurus direciki air berkat oleh Vikjen Keuskupan Bandung Romo Hilman Pujiatmoko Pr. Selain Romo Hilman, ikut mempersembahkan Misa adalah Romo Rofinus Neto Wuli Pr (Moderator VPI tingkat nasional) dan Romo Seraphine Dhanny Sanusi, OSC (Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Bandung).

Berita Vox Point-tampak Romo Rofinus, Romo Hilman, Romo Danny di antara para undangan saat pelantikan DPD VPI Jabar (Emanuel Dapa Loka)

Romo Hilman dalam khotbahnya mengingatkan kepada pengurus VPI untuk berkarya dengan tulus dan cerdik sebagai utusan gereja ke tengah-tengah masyarakat.

Dalam sambutannya, Handoyo menyebut, VPI hadir di dalam pelayanan gereja karena memang dibutuhkan untuk membantu para awam Katolik yang berkiprah di dunia politik dan pemerintahan. Lebih lanjut kata Handoyo, VPI hadir untuk menjawab keprihatinan betapa makin langkanya umat Katolik yang mau terjun ke dunia politik.

“Pada banyak posisi strategis sebagai wakil rakyat, pejabat pemerintahan maupun jabatan-jabatan strategis lainnya, juga TNI Polri, makin langka kita jumpai orang Katolik,” kata lulusan Fakultas Hukum UGM ini.

Akibatnya, banyak bermunculan Perda yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Untuk itu VPI, jelas Handoyo, harus dan akan hadir untuk bersinergi dengan seluruh kekuatan yang tetap ingin mempertahankan empat konsensus bersama bangsa, yakni NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kepada HIDUP, Handoyo menegaskan bahwa VPI adalah organisasi perjuangan yang mau membantu umat Katolik menyalurkan aspirasinya secara terarah dan efektif. Tidak ada tujuan lain, bukan untuk menjadi Parpol.

“VPI tidak akan jadi Parpol. Tidak masuk akal VPI mau jadi Parpol. Anggotanya kan berasal dari berbagai Parpol dengan posisi strategis seperti sekjen di sana, lalu mereka mau ikut di VPI dengan posisi partai gurem? Apa ini masuk akal?” tanya Handoyo retoris.

Selaku moderator nasional, Romo Rofinus Neto Wuli mengingatkan agar VPI selalu setia pada visinya mencapai terwujudnya eksistensi Umat Katolik Indonesia di bidang sosial politik kemasyarakatan dan kenegaraan dan menjadi tempat bersekutunya aktivis Katolik untuk memgembangkan nilai-nilai kebangsaan NKRI menuju masyarakat yang damai, adil dan sejahtera.

Jelas Romo Rofinus,  VPI memiliki peran strategis ke depan dalam membantu politisi Katolik untuk menjadi garam dan terang yang mampu menerangi jagad politik Tanah Air. “Teruslah dengan kerja nyata seperti program Rekoleksi Politik (Rekpol),” tambahnya.

Hingga saat ini, Rekpol VPI sudah memasuki angkatan ke-4. Rekpol ini diikuti para kader, politisi Katolik yang akan berkiprah di tengah tata dunia politik dan kehidupan sosial kemasyarakatan. Pesertanya adalah rasul-rasul awam Katolik dari berbagai Keuskupan di Indonesia. Dalam Rekpol ini para peserta dibekali dengan nilai-nilai dasar dan spiritualitas Katolik yang didasarkan pada ajaran sosial gereja dan Injil.

Sementara itu, ketua DPD Vox Point Jawa Barat Muda Isa Ariantana mengatakan, Vox Point sebagai jawaban atas pesan sidang Konferensi Waligereja Indonesia pada awal bulan November tahun 2017, yaitu panggilan Gereja membangun tata dunia dengan mengajak seluruh umat dan masyarakat untuk lebih memahami situasi kebangsaan saat ini, memperkuat suara kenabian Gereja di zaman sekarang, dan membangun kehidupan berbangsa yang lebih baik.

Mengutip hasil sidang tersebut, Muda mengatakan, Gereja Katolik adalah bagian yang tak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia karenanya diharapkan ikut merawat dan terlibat dalam menentukan nasib dan masa depan bangsa. Tentu saja peran utama Gereja dalam menata dan membangun hidup bersama sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

“Dengan nilai-nilai Pancasila sebagai perekatnya, sebagai awam dan umat Katolik, kita wajib mendukung dan terlibat dalam setiap proses sosial politik kemasyarakatan yang mendukung cita-cita kesejahteraan bersama, keadilan sosial dan keluhuran martabat manusia,” pungkas Muda dalam sambutannya pada acara bertema Beragam Dalam Warna, Bersama Dalam Semangat, Berkarya Untuk Bangsa itu.

Hadir juga dalam pelantikan tersebut Ketua PD PBNU Jawa Barat KH Zainal Mochtar, I. Barus mewakili Pangdam III Siliwangi, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mewakili Kapolda Jabar, rektor Universitas Parahiyangan Bandung Dr. Mangara Situmorang, para suster dan undangan lainnya.

(Emanuel Dapa Loka)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here