Rapat Pleno Komisi HAK KWI

354
Sharing pengalaman tentang kerukunan antar umat beragama (Foto: Dokpen KWI/ Y.Indra)
4.3/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Rapat Pleno Komisi HAK KWI

KOMISI Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komisi HAK KWI) mengadakan rapat pleno di Hotel Merylnn Park dan Aula Paroki Bunda Hati Kudus. Sejumlah 60 peserta yang merupakan pengurus HAK KWI dan utusan Keuskupan se-Indonesia hadir.

Tema yang diusung adalah “Menjadi Agen Toleransi dan Kerukunan dalam Masyarakat Indonesia yang Majemuk Menyongsong Tahun Politik 2018-2019”. Selama tiga hari, 6-8/2, seluruh peserta berembuk bersama.

Pertemuan tiga tahunan yang semula diagendakan pada Juni ini berpindah menjadi awal tahun. Perubahan ini berdasarkan situasi politik nasional menghadapi Pilkada serentak tahun 2018-2019. Sebulan masa persiapan tidak menghambat kinerja peserta menghasilkan rekomendasi yang mumpuni.

Hasil rangkuman dan rekomendasi Rapat Pleno Komisi HAK KWI menegaskan pentingnya peran Komisi HAK dalam gerak Gereja pastoral. Peningkatan peran ini juga menimbulkan tantangan tersendiri.

Tantangannya ialah pengetahuan umat mengenai keberadaan serta rencana kerja Komisi HAK yang tidak banyak diketahui. “Penting sekali menyosialisasikan Komisi HAK karena banyak umat tidak tahu,” ujar Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI, Romo Agus Ulahayanan.

Dokpen KWI melansir hasil rapat langkah pastoral bagi Komisi HAK, sebagai berikut:

  • Mendorong umat untuk mengembangkan sikap iman yang inklusif dan dialogis.
  • Mendorong para pimpinan Gereja (hirarki) agar semakin berkomitmen mengupayakan komunikasi, interaksi, dan kerja sama lintas iman untuk membangun kerukukan.
  • Mendorong umat dan Gereja untuk berinisiatif dan kreatif membangun kerukunan melalui silaturahmi dan kegiatan bersama lintas iman.
  • Mempersiapkan kader-kader awam Gereja, para calon imam, dan khususnya orang muda yang mempunyai hati dan keberanian untuk membangun kerukunan.
  • Meningkatkan komunikasi dan jejaring dengan komunitas-komunitas lintas iman.
  • Menjadikan perayaan Gereja sebagai sebagai kesempatan menghadirkan dan melibatkan komunitas lintas iman.
  • Mengenang dan memaknai peristiwa dan momentum penting kebangsaan dalam perayaan Gereja untuk meneguhkan semangat nasionalisme.

Felicia Permata H.

 

(ab)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here