Mitra Kerja Allah untuk Sesama

665
Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM memimpin Misa Sabtu Suci.
[HIDUP/Aloisius Johnsis]
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Memasuki Pekan Suci 2018 ini, Keuskupan Banjarmasin menyelenggarakan Misa Pemberkatan Minyak Krisma sekaligus Pembaharuan Janji Imamat untuk para imam yang berkarya di seluruh keuskupan. Tahun ini, Misa diadakan di Paroki Keluarga Kudus Katedral Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 27/03.

Misa yang dimulai pada pukul 18.00 WITA tersebut dipimpin langsung oleh Uskup Banjarmasin Mgr Petrus Boddeng Timang sebagai konselebran utama. Mgr Timang didampingi Vikaris Jenderal Keuskupan Banjarmasin Pastor Krispinus Cosmas Boli Tukan MSF dan 26 orang imam dari berbagai kongregasi yang memperbaharui janji imamatnya. Misa ini semakin lengkap dengan iringan kor dari Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Veteran, Banjarmasin.

Mengawali homilinya, Mgr Timang mengatakan bahwa imamat adalah titipan Tuhan. Perjalanan Imamat adalah langkah yang diambil untuk selalu dekat dengan Yesus. “Imamat kami adalah titipan Yesus sendiri untuk mewartakan Kabar Baik bagi semua umat manusia. Dan semua orang yang telah dibaptis ikut ambil bagian dalam imamat kami.”

Lebih lanjut Mgr Timang mengemukakan, dalam Gereja Katolik terdapat tiga kategori umat. Pertama umat Allah yang disebut sebagai kaum awam, kedua kaum biarawan dan biarawati, dan ketiga para imam. “Merekalah imam fungsional yang dipinjam Kristus sebagai sarana untuk mewartakan bahwa Allah adalah Allah yang membebaskan umat manusia dari kungkungan atau belenggu beban kehidupan di dunia ini.”

Co-Creator Allah
Sementara itu, di Yogyakarta Perayaan Paskah berjalan sangat meriah. Meski hidup manusia tidak lebih baik dari gombal (kain lap) karena kedosaannya, tapi di dalamnya masih tetap ada keluhuran dan keindahan hidup Yesus. “Apa yang dibuat Yesus, datang untuk mengelap hidup kita, jiwa, roh kita, setelah kita kumuh dengan dosa-dosa. Sehingga
sebagaimana kain gombal, kita tetap dapat berfungsi membersihkan hidup orang lain,” kata Pastor Makarius Maharsono Probho SJ dalam Perayaan Ekaristi Kamis Putih di Gereja St Antonius Kotabaru Yogyakarta, Kamis, 29/3.

Tugas perutusan umat Kristiani, lanjut Pastor Makarius, seperti sebuah gombal. Mereka menjalani hidup untuk membantu orang lain agar lebih bersih. Tugas suami mengkuduskan istri dan sebaliknya. Sebagai anak mengkuduskan orangtuanya. Sedangkan imam, perutusannya mengkuduskan umatnya. “Maka, tetap berlaku fungsi pembersihan. Kalau seorang imam tidak mau menerima tugas perutusan sebagai gombal, ia lebih gombal dari gombal.”

Di Gereja Katedral Beata Mariae Virginis Bogor, perayaan Sabtu Suci dipimpin langsung Uskup Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM. Dalam khotbahnya Mgr Paskalis menjelaskan, menjadi manusia Paskah berarti menjadi co-creator Allah dalam menciptakan hal-hal baru yang baik. “Kita diajak menjadi mitra kerja Allah untuk membuat hal-hal baru. Dalam konteks kehidupan bernegara tentunya kita harus berpartisipasi dalam membangun negeri, baik di tingkat Kota Bogor ataupun Indonesia. Seperti Presiden kita, membuat yang tidak ada menjadi ada. Dapat kita lihat di koran atau media lainnya bagaimana Presiden membangun infrastruktur bagi daerah-daerah tertinggal.”

Kristus yang bangkit bukanlah hal yang menakutkan tapi merupakan warta bahagia dan sukacita. “Maka kita harus menjalani hidup dengan penuh harapan. Perayaan Paskah menjadi oase di tengah permasalahan hidup yang rumit.”

Yusti H. Wuarmanuk
Laporan: Dionisius Agus Puguh Santosa (Banjarmasin) / H. Bambang (Yogyakarta) / Aloisius Johnsis (Bogor)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here