Wanita Katolik Peduli Isu Kebangsaan

729
Ketua Presidium DPP Wanita Katolik RI sedang memberikan arahan kepada panitia Kongres XX.
[Foto: KONTAK DPP WKRI]
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Masalah korupsi menjadi salah satu agenda pembahasan dalam Kongres WKRI XX bulan Oktober 2018.

Beberapa wanita Katolik yang tergabung dalam Wanita Katolik RI (WKRI) asyik bercengkrama di ruang tengah Kantor Dewan Penurus Pusat Wanita Katolik RI (DPP WKRI), Jakarta, 5/4. Pembicaraan mereka seputar isu-isu sosial dan politk.

Anastasia Irawatie Soejadi mengungkapkan, pembicaraan mereka siang itu adalah salah satu persiapan menuju Kongres WKRI XX yang akan diselenggarakan bulan Oktober tahun ini. “Hari ini kami mengadakan rapat persiapan kongres,” kata Ketua Steering Committee Kongres WKRI tersebut.

Anastasia mengatakan, perkembangan persiapan kongres kali ini sudah setengah jalan. Beberapa Kelompok Kerja (Pokja) sudah mulai mempersiapkan diri sesuai bidangnya. Hingga kini Pokja yang sudah mulai bergerak di antaranya Pokja Program Kerja, Pokja Pengembangan Kualitas Organisasi, Pokja ADRT, dan Pokja Laporan Keuangan. “Hari ini, kami juga akan melakukan rapat evaluasi terkait perkembangan masing-masing Pokja. Kelompok Kerja tersebut telah melakukan persiapan selama lima bulan dan akan lebih intens lagi nanti hingga kongres tiba,” kata Anastasia.

Ketua Presidium DPP Wanita Katolik RI, Justina Rostiawati.
[Foto: KONTAK DPP WKRI]
Ketua Presidium DPP Wanita Katolik RI Justina Rostiawati mengungkapkan, kongres diadakan lima tahun sekali. Kongres ini akan membahas tiga hal penting: pertanggungjawaban selama kepengurusan 2013-2018, menyusun program selama lima tahun ke depan, dan memilih presidium baru. “Akan ada tiga orang yang diusung sesuai dengan prosedur WKRI,” katanya.

Justina menjelaskan bahwa tema yang diangkat tahun ini selaras dengan tema “Tahun Persatuan”. Ia berharap, kongres ini akan menjadi kesempatan saling bertemu dan bertukar ide tentang nilainilai kebangsaan. Radikalisme, lingkungan hidup, dan korupsi akan menjadi perhatian. Radikalisme menjadi sorotan mengingat situasi kebhinnekaan yang mulai diganggu.

Terkait dengan lingkungan hidup, lanjut Justina, WKRI berusaha menghidupi seruan Paus Fransiskus dalam Laudato Si, yakni merawat bumi sebagai rumah bersama. Kehancuran lingkungan hidup disebabkan keserakahan manusia yang tidak memperhatikan lingkungan sebagai tempat tinggal.

Suasan rapat Panitia Kongres XX.
[Foto: KONTAK DPP WKRI]
Korupsi tak ada habisnya menjadi momok dalam kehidupan bersama di Indonesia. Justina mengungkapkan, hal ini yang mendorong WKRI mengangkat isu korupsi dalam kongres. “WKRI menyoroti isu ini mengingat Indonesia merupakan negara yang tingkat korupsinya sangat tinggi.”

Dalam kongres nanti WKRI mau menunjukan partisipasinya dalam berbagai persoalan bangsa. Sikap ini dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, bermartabat, dan berkeadilan sosial. “Ini kan cita-cita bangsa yang merupakan visi misi Wanita Katolik RI, supaya tegas bahwa kita memang punya keprihatinan itu, termasuk merawat rumah bangsa ini,” tutupnya.

 

Willy Matrona

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here