Butuh Perhatian dan Kasih Sayang

585
3.7/5 - (4 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Romo Erwin, saya dan suami sudah berpisah. Dia sudah hidup bersama dengan perempuan lain. Sementara saya tetap sendiri. Belakangan ini ada pria, single, teman kuliah saya, yang kerap pulang bareng bersama saya. Dia perhatian kepada saya. Kadang saya gede rasa (GR) lantaran atensinya itu kepada saya. Saya tahu, kami tak bisa hidup bersama karena status pernikahan saya. Lagi pula, tak mungkin juga dia memilih saya yang seperti ini (sudah menikah). Keluarganya pun hampir bisa dipastikan tidak akan menerima saya. Tapi jujur, disatu sisi, di tengah kemelut pernikahan saya, kini hidup sendiri, kadang iri melihat keluarga teman yang harmonis. Saya butuh perhatian dan kasih sayang dari seorang pria. Tapi di sisi lain, ada ketakutan hal serupa terjadi kembali
seperti pernikahan pertama saya. Di posisi saya seperti ini, apa yang harus saya lakukan?

Diana, Bali

Diana, ada kalanya kita perlu merenungkan hidup ini dalam saat-saat sulit dan belajar tak melarikan diri dari persoalan sebenarnya. Persoalan Anda adalah dengan suami yang sekarang pisah ranjang atau pisah rumah. Kalau persoalan ini saja belum diselesaikan lalu Anda mencari lagi persoalan baru, bukankah hal ini akan memberatkan? Persoalan pertama harus diselesaikan dulu. Anda masih berstatus sebagai istri secara Katolik karena belum dibereskan.

Masalah kedua, pertemuan Anda dengan pria single ini. Dari pernyataan Anda, baru mengenalnya karena teman kuliah. Jika Anda sendiri saja belum yakin atau GR, Anda masih perlu perkenalan dan meyakinkan diri bersama waktu bahwa pria itu memang cocok untuk Anda. Katakanlah ini suatu pacaran lagi.

Diana, dugaan saya, Anda dan suami menikah dalam waktu yang tak terlalu lama karena Anda mengatakan masih kuliah. Dalam suasana seperti ini, nasihat saya sangat tergantung pada berapa lama Anda pacaran sebelumnya? Berapa lama perkawinan pertama Anda berlangsung? Apa penyebab perceraian Anda dan suami? Nah, amat banyak faktor yang harus dipikirkan menyangkut hubungan baru.

Anda benar, kita harus memikirkan hubungan yang baru agar tak terulang kesalahan peristiwa lalu. Dengan melihat masa lalu Anda dan suami, Anda belajar untuk melihat kelemahan Anda juga, sehingga perkawinan berakhir dan kandas. Tidak pernah suatu perkawinan berakhir melulu karena salah satu pihak. Kedua pihak pada umumnya terlibat dan ikut andil dalam membangun persoalan serius.

Anda sendiri tahu bahwa Anda merasa nyaman dengan pria baru ini karena Anda kesepian dan membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Perhatian dan kasih sayang adalah hak Anda untuk memperolehnya tetapi yang Anda butuhkan bukan hanya itu melainkan masa depan bersama orang yang pasti akan bersama Anda sampai maut memisahkan. Anda yakin? Belum lagi jika Anda punya anak dan membutuhkan perhatian juga. Pasangan hidup penting memperhitungkan banyak segi, bukan hanya kebutuhan akan kehangatan dan perhatian.

Menurut saya, silahkan menjalani masa perkenalan Anda dulu tanpa melibatkan hubungan seksual yang terlarang. Hubungan yang terlalu jauh sebelum nikah akan mengesampingkan kebenaran karena Anda dan dia tenggelam dalam emosi dan nafsu yang membutakan. Proyek Anda jelas: mau mencari pasangan hidup yang lebih baik bagi Anda sampai maut memisahkan. Temukanlah cara-cara untuk mewujudkan tujuan Anda itu. Kenali pacar Anda lebih baik lagi. Jalani masa perkenalan yang sehat dan jangan lupa mendiskusikan masalah perkawinan Anda yang pertama dengan seorang pastor pendamping. Barangkali perkawinan Anda termasuk yang dapat dibatalkan karena kejadian sebelum menikah yang terjadi sebelum Anda (jika ada). Selain itu Anda perlu berkonsultasi dengan seorang konselor perkawinan di kota Anda.

Bicarakan hal ini dengan pasangan Anda. Kalau mungkin, ikutlah program persiapan perkawinan yang terdapat di keuskupan Anda. Ikutilah dengan baik dan saksama. Untuk semua persiapan yang baik, tersedia kebaikan pula pada kemudian hari. Semoga Allah membantu Anda untuk itu. Tuhan Yesus memberkati.

Alexander Erwin Santoso MSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here