Ramot Sianipar: Memberi Diri

200
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com RAMOT Sianipar sebelumnya hanyalah umat baru di stasi St Fransiskus Xaverius Kampung Baru, Paroki St Yosef Jalan Bali, Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Ketidak-teraturan tata ibadat di stasi itu membuat hati Ramot tak tenang. Ia pun mulai memberi pengajaran dan bimbingan kepada umat dan pengurus gereja bagaimana sebenarnya liturgi yang baik. Ramot mengaku, ia belajar liturgi hanya secara otodidak dari pengalamannya mengikuti Misa di paroki asalnya, Dolok Sanggul, Keuskupan Agung Medan.

Berkat pengetahuan ini, ia lalu memberi diri melatih pelayan liturgi di Paroki Jalan Bali.
Satu prinsip dalam melatih, ia tak hanya berpangku tangan namun terjun dalam tugas yang sama dengan umat yang dilatihnya misalnya menjadi lektor, dirigen, pelatih koor, dan tugas lainnya.

Karena keaktifannya ia diangkat menjadi seksi liturgi stasi. Sejak itu, Ramot gencar mengadakan pembangunan, baik fisik gereja yang kini berdiri megah, maupun mental umat. Ia berusaha menanamkan nilai pentingnya liturgi dalam kehidupan orang Katolik.

Ia juga mulai memantapkan program-program baru seperti mengaktifkan kembali organisasi Gereja seperti OMK, Misdinar dan Persatuan Bapak Katolik.

“Sebagai umat Katolik, kami hanya ingin merayakan iman seturut iman kita, yakni berdasarkan ajaran Para Rasul dan tradisi yang amat kaya, melalui liturgi agung. Sebab yang kita rayakan adalah Yang Maha Agung dan kudus,” ujar guru di SMP Cinta Rakyat 2 Pematangsiantar ini.

 

Indra Alexius Tamba

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here