Musuh Utama Keberagaman

218
Mgr Ignatius Suharyo, Pastor Ramon Maria Luza Bautista SJ dan penerjemah Liana T (kanan - kiri). [HIDUP/Antonius Bilandoro]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com SETIAP pribadi adalah sarana untuk menggemakan suara Allah. Maka dalam perjumpaan dengan pribadi lain, semestinya manusia bisa melihat lebih jauh sesamanya daripada yang tampak.

Demikian harapan Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo dalam seminar menjelang Lustrum I komunitas Schooled by the Spirit (SBS), di Aula Katedral Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis, 16/8.

Sementara Pastor Ramon Maria Luza Bautista SJ menyampaikan bahwa perbedaan memberikan kesempatan kepada manusia untuk menjadi pribadi yang istimewa, di mana setiap orang menghadirkan nilai-nilainya tersendiri.

Tiap manusia akan melihat keunikan dalam hal penampilan dan warna, kepercayaan dan sikap, juga dalam hal berpikir dan bertindak. “Jadi keberagaman tidak bisa dihindari,” ungkap Pastor Ramon.

Penulis buku Wood for the Fire itu menekankan, ada kekuatan di dalam keberagaman. Dan musuh utama dalam keberagaman adalah diskriminasi.

“Bukan perbedaan yang memisahkan kita, tetapi ketidak-mampuan kita untuk mengenali, menerima, dan mensyukuri perbedaan atau keberagaman yang memisahkan kita,” jelas Doktor Spiritualitas jebolan Universitas London ini.

 

Antonius Bilandoro 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here