Presiden Bahas Berbagai Hal dengan KWI

558
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam kunjungan di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta Pusat. [Dokpen KWI]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Dalam pertemuan selama sejam, Jokowi membahas kebinekaan dan Pancasila. Tak ada urusan politik.

SITUASI jalan raya di seberang kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) hingga Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, Jumat pagi, 24/8, tampak lenggang. Pedagang aneka makanan dan minuman yang biasa mangkal di sepanjang trotoar di jalan itu tak ada yang menampakkan batang hidungnya.

Sebaliknya, beberapa petugas keamanan berjaga di sana. Jelang pukul sembilan, Ketua KWI Mgr Ignatius Suharyo bersama Sekretaris Jenderal Mgr Antonius Subianto Bunjamin keluar dari kantor KWI. Di pelataran kantor ada sejumlah uskup dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno serta Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Sebelas menit kemudian, mobil berkelir hitam yang membawa Presiden Joko Widodo berhenti di depan pintu lobi kantor. Dalam keterangannya kepada para awak media usai pertemuan secara tertutup dengan para uskup, Jokowi mengaku membahas berbagai hal. “Di dalam pertemuan, saya menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan Pancasila, dengan keragaman perbedaan, agama, suku, adat, tradisi, yang terus kita rawat, jaga persaudaraan, persatuan kita.”

Selain itu, Jokowi juga mengakumembahas mengenai beberapa masalah di daerah. Namun, Kepala Negara enggan menyebut secara spesifik masalah apa saja yang dibahas. Pada kesempatan itu, hadir juga perwakilan tim Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Pastor A. Benny Susetyo.

Menurut Pastor Benny, pertemuan antara Jokowi dengan para uskup membahas soal kebangsaan. “Tidak ada yang berkaitan dengan Pemilu. Hanya bicara tentang kebangsaan,” jelasnya.

Pendapat tersebut juga ditegaskan kembali oleh Mgr Suharyo. Menurut Ketua Presidium KWI, salah satu hal konkret yang dibahas dalam pertemuan mengenai persiapan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) yang bakal digelar di Ambon pada Oktober mendatang.

Rencananya Jokowi akan hadir pada acara tersebut. Pertemuan antara Jokowi dengan para uskup dan juga lembaga keagamaan lain, tambah Mgr Anton, merupakan bentuk kepedulian dan komitmen Presiden Jokowi untuk mengembangkan dan merawat kebinnekaan Nusantara baik budaya maupun ekonomi.

Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), Adrianus Eliasta Meliala mengaku, dirinya bersama panitia selalu berupaya untuk mempersiapkan Pesparani secara optimal. Panitia, tambah Adrianus, juga akan berkoordinasi dengan sejumlah lembaga seperti Dirjen Kelistrikan dan TVRI agar perhelatan perdana tersebut dapat dinikmati oleh banyak orang.

Hingga saat ini, tambah Adrianus, persiapan teknis untuk Pesparani I hampir rampung. Dalam rapat kordinasi nasional LP3KN dan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) di Bali, pada Maret lalu, tuan rumah, Provinsi Maluku, menyatakan kesiapannya sudah mencapai 95 persen.

“Kalau Pesparani bisa berlangsung dengan baik, itu lalu menjadi bukti bagi kita kepada Pemerintah, Kementerian Agama, dan Komisi X DPR untuk meminta anggaran dipercepat, dua tahun sekali yaitu pada 2020, jadi tidak perlu menunggu (tiga tahun),” pungkas Adrianus.

 

Antonius Bilandoro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here