Kerahiman, Sukacita Bersama

117
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Hari Biasa, 1Kor. 12:12-14.27-31a; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 7:11-17.

ADA dua rombongan bertemu. Rombongan pertama ialah umat yang begitu antusias dalam mengiringi jalan Sang Kehidupan. Satunya lagi, rombongan pengiring jenazah yang murung mengiringi duka nestapa seorang ibu janda.

Air mata dari ibu janda yang ditinggalkan pergi oleh anak tunggal lelaki, satu-satunya tumpuan hidupnya. Air mata itu bagaikan doa tanpa kata yang membuat hati Allah tergerak dalam diri Yesus.

Adegan itu membuat Yesus keluar dari rombongan sendiri. Yesus menghentikan barisan yang lain untuk menjumpai ibu yang dirundung malang itu. Dengan sentuhan kerahiman Allah Yesus menjadikan dua rombongan yang kontras itu menjadi satu umat yang merayakan kehadiran “seorang nabi besar”.

Ini lalu menjadi tanda bahwa “Allah telah melawat umat-Nya” (Luk. 7:16). Kiranya demikianlah cita-cita Paulus atas jemaat yang didirikannya di Korintus. Satu jemaat yang penuh dengan vitalitas dan karunia, tetapi masing-masing cenderung berjalan sendiri-sendiri: “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya” (1Kor. 12:27).

Relasi harmonis dalam jemaat itu bukan sesuatu yang otomatis. Harmoni ini harus diperjuangkan hari demi hari, dengan cara belajar memperhatikan satu sama lain dalam cinta dan belas kasihan yang berasal dari Allah sendiri.

 

Pastor Vitus Rubianto Solichin SX
Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta, Doktor Teologi Kitab Suci dari Universitas Gregoriana, Roma

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here