Oase Rohani Paus Fransiskus

394
Judul : Celoteh Paus Fransiskus - Inspirasi Bahagia Kita; Penulis : Ignasius Elis Handoko SCJ; Penerbit : Rumah Dehonian, Juni 2018; Tebal Buku : 233 halaman.
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com ARTI kata bahagia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu suatu keadaan atau perasaan senang dan tentram.

Bahagia menjadi sebuah kerinduan dalam hidup setiap insan. Bahagia tidak hanya diukur dari kepemilikan harta benda, namun lebih jauh lagi tentang bagaimana secara spiritualitas manusia menjalin relasi yang intim dengan sang pemberi kehidupan.

Buku ini hadir untuk memberikan inspirasi “cara bahagia kita”. Seruan-seruan Bapa Suci menandai jalan kebahagiaan yang jauh dari kenyamanan hidup. Karena jalan itu merupakan jalan kelemah-lembutan, kesederhanaan, kerendahan hati, keterbukaan, kesantunan, pengorbanan, mendoakan, melayani, mengampuni, dan mengasihi mereka yang tidak di pihak kita (hal. 6).

Seperti yang tertera pada judulnya, isi di dalam buku ini merupakan quotes atau kutipan langsung dari Paus Fransiskus dan juga berupa rumusan singkat yang disarikan dari pesannya. Quotes terdapat di bagian halaman sebelah kiri, yang kemudian di bagian halaman sebelah kanan terdapat pemaknaan untuk mendalami pesan Paus.

Pemaknaan tersebut diambil dari uraian Paus langsung, ada juga yang merupakan refleksi dari penulis, yang tidak lain adalah seorang pastor dari Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ). Terdapat 111 kutipan yang tertera di dalam buku ini.

Semua kutipan yang ada sangat lekat dan mengena dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya berbunyi “You will find life by giving life, hope by giving hope, love by giving love” (hal.70).

Menurut uraian penulis, saat kita menolong orang lain, sebenarnya kita menolong diri sendiri. “Inilah the power of giving! Ketika berhasil membantu menyelesaikan masalah orang lain, kita juga akan menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah kita sendiri.” Dengan tampilan dan design yang eye catchy dan tidak kaku, buku ini lebih menarik (secara khusus untuk kaum muda) untuk dibaca.

Bahasa yang digunakan juga sangat mudah dimengerti, singkat, jelas, dan tidak “njelimet”, sehingga tidak membuat pembaca merasa bosan atau seolah digurui. Hal ini mungkin karena sang penulis aktif dalam pelayanan pendampingan anak-anak dan remaja, yang menjadikan pendekatan dalam buku ini terasa lebih nyaman.

Buku ini mengajak pembacanya menyimak celetukan Paus Fransiskus. Jika dilihat konteks serta maknanya secara lebih jeli, celetukan tersebut merupakan suatu oase rohani yang mendalam, kaya, membumi, dan menantang kemapanan kita.

Penulis berharap kehadiran buku ini bisa menjadi teman dalam menjalani aktivitas sehari-hari. “Teman yang pada saat-saat tertentu bisa mengingatkan Anda untuk kembali tersenyum, memberi salam, dan mengucapkan ‘terima kasih’.” (hal.7).

 

Marchella A. Vieba

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here