Proficiat atas Rahmat Tahbisan 15 Jesuit di Manila

3531
Dua frater Yesuit Provinsi Indonesia telah ditahbiskan sebagai diakon di Filipina, bersama dengan 13 Diakon lainnya. [Fb.Page Jesuit Conference Asia Pasific]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Selamat kepada 15 Jesuit yang telah menerima tahbisan menjadi imam diakon oleh Uskup Kalookan Pablo Virgilio S.David, D.D  pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 08.30 di Gereja The Gesù, Ateneo De Manila University, Loyola Heights, Kota Quezon, Filipina.

Para diakon baru berasal dari sembilan negara, yaitu Benin, Korea, Thailand, Kenya, Timor-Leste, Myanmar, Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Dua frater Yesuit Provinsi Indonesia yang telah menerima tahbisan itu adalah Diakonat Bernardus Christian Triyudo Prastowo, SJ dan Diakonat Harry Setianto Sunaryo, SJ.

Sesaat menjelang tahbisan, bertempat di Arrupe International Residence dan Loyola House of Studies, mereka berbagi pesan tentang penghiburan, perjuangan, dan harapan mereka untuk masa depan.

“Ada dua hal penting menjadi Jesuit bagi saya. Pertama, menjadi Jesuit adalah rahmat, karena bukanlah semata-mata pencapaian saya sendiri. Saya membutuhkan dukungan, saya membutuhkan teman-teman, terlebih saya membutuhkan Tuhan. Kedua, menjadi Jesuit berarti menjadi imam dalam cinta Tuhan,” tutur Diakon Yudo, sembari berpesan, “pray for us.”

Diakon Harry mengungkapkan pengalaman konsolasinya justru ketika mengalami krisis. Ia mengatakan bahwa konsolasi (penghiburan rohani) datang melalui penyerahan dan kepercayaan yang total.

Ia teringat ketika seorang Jesuit berkata kepadanya, “siapa pun kamu, apakah seorang Jesuit atau bukan, kamu adalah teman saya.” Hal yang sama dikatakan pula oleh kedua orang-tuanya, bahwa perjalanan apa pun yang akan ia tempuh, ia tetap menjadi anaknya.

Dalam doa yang dipanjatkannya, terlintas kata-kata dari Kitab Suci, “jangan takut, karena Aku bersamamu”. Diakon Harry mengungkapkan, “ini adalah penghiburan yang saya alami, yang membebaskan saya, dan memberi saya keberanian untuk mengikuti Tuhan dalam Serikat Yesus,” ujar Diakon Harry.

Refleksi yang mereka bagikan senada dengan motto tahbisan yang telah mereka pilih, “The Greatest Among You Must Be Your Servant,” “barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Matius 23:11).

Mari kita doakan agar para Jesuit yang telah ditahbiskan sebagai imam diakon senantiasa teguh dan setia dalam karya pelayanan iman, memuji, mengabdi, dan memuliakan Tuhan.

Antonius Bilandoro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here