Kado Terindah

277
4.8/5 - (10 votes)

“Nak……bangun nak, sudah siang ini. Nanti kalau kamu tidak bangun, maka kita akan terlambat pergi ke Gereja,” nasihat ibuku.
“Bu…sejak peristiwa tadi malam aku menjadi malas buat apa-apa,” kataku sambil memeluk ibuku.

“Peristiwa yang mana nak?” Tanya ibuku.
“Itu loh Bu Kitab Suci milik Trina yang sobek semalam.”
“Ooo itu….ibumu suka lupa, maklum sudah tua. Tapi kan kita sudah janji akan memperbaikinya bersama-sama,” kata ibuku dengan lembut.

“Sekarang kamu mandi biar kita bisa berdoa di gereja nanti ya,” kata ibuku.
“Baiklah Bu kalau begitu. Sebentar Bu, kok Bapak belum kelihatan ya pagi ini?” Tanyaku penasaran.
“Ooo bapakmu tadi pergi pagi-pagi sekali. Katanya sih ada pekerjaan yang harus dikerjakannya. Tapi nanti dia akan datang sebelum kita berangkat ke gereja,” jelas ibu.
“Baiklah Bu kalau demikian,” kataku sambil bergegas ke kamar mandi.

Aku pun segera berdandan serapi mungkin. Aku ingin menghadap Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas. Aku dan ibu pun sudah siap-siap di teras rumah kami. Kami sedang menunggu Bapak yang katanya akan bersama-sama pergi ke gereja.

“Kok Bapak lama sekali ya Bu,” kataku penasaran.
“Kita tunggu sebentar ya. Pasti sebentar lagi akan sampai bapakmu,” kata ibuku dengan tenang.
“Aduh kok lama sekali ya Bapak. Kita berangkat saja ya Bu. Nanti kita terlambat masuk gereja,” ajakku pada ibu.
“Sebentar ya….itu bapakmu sudah sampai,” kata ibu sambil menunjuk ke arah bapak.
“Wah Bapak sudah sampai Bu. Kelihatanya Bapak membawa sesuatu ya Bu ya? Apa yang dibawa Bapak ya?” Tanyaku penasaran.

“Nanti kamu tanya bapakmu saja ya nak,” kata ibuku.
Bapak menghampiriku dengan senyum khasnya. Aku tidak tahu apa yang membuat bapak berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Dia tampak bahagia sekali hari ini.
“Pak…Bapak kenapa, kok tampak bahagia sekali? Tanyaku.
“Biasa Bapak mendapat rezeki yang lumayan hari ini. Jadi…… Selamat ulang tahun nak. Ini Bapak ada hadiah untuk kamu,” kata bapak dengan senang sambil memberikan sebuah kotak yang aku sendiri tidak tahu isinya apa.

“Apa ini Pak?”
“Sudah kamu buka saja, nanti pasti kamu tahu isinya apa,” jawab bapakku secara singkat.
Aku pun segera membukanya. Aku penasaran apa sih kado ulang tahun di tahun ini. Setelah kubuka kotak itu, aku mendapat hadiah yang sangat spesial. Ya, bapakku membelikanku Kitab Suci baru.

Bapak dan ibuku rupanya kasihan karena Kitab Suci kesayanganku sobek. Makanya mereka memberikan Kitab Suci ini. Aku sangat bahagia mendapat hadiah ini.
“Terima kasih Pak, terima kasih Bu atas Kitab Suci ini,” kataku sambil memeluk kedua orang tuaku.

“Kitab suci ini Bapak belikan untuk mengganti Kitab Suci kamu yang sobek semalam. Kamu jangan sedih lagi ya. Bapak harap kamu selalu rajin membaca Kitab Suci dan pergi ke gereja,” kata bapakku sambil mengelus-elus kepalaku.
“Terima kasih Pak. Trina janji akan selalu membaca Kitab Suci dan pergi ke gereja,” kataku dengan bahagia.

***

Aku sangat bergembira hari ini. Bukan saja karena hari ulang tahunku, tetapi juga atas hadiah ulang tahun yang sangat spesial dari kedua orang tuaku. Terima kasih Pak, terima kasih Bu, terima kasih Tuhan Yesusku yang baik. Aku mencintai Engkau.

***

Fr Gabriel Bala

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here