Menilik Museum Santa Maria

4886
Pengunjung sedang mengamati benda-benda yang terdapat di dalam Museum Santa Maria di Jalan Ir.H.Juanda Nomor 29, Jakarta Pusat. [dok.Martina Prianti]
4.6/5 - (10 votes)

HIDUPKATOLIK.com Dibalut kain kerudung berwarna cokelat, tak terlihat sehelai pun rambut di kepalanya. Mimi Kartika, demikian namanya, datang ke Museum Santa Maria bersama sekitar 25 orang dalam rombongan Ngojak 18 pada Sabtu siang (10/11/2018).

Museum Santa Maria di Indonesia? Di mana? Museum Santa Maria berdiri di Jalan Ir.H.Juanda Nomor 29, Jakarta Pusat. Persisnya, berada dalam sekolah sekaligus terdapat kompleks biara Santa Ursula di Jalan Juanda, tidak jauh dari Stasiun Juanda.

Ekspresi serius terlihat mulai mengisi wajah wanita berusia 23 tahun asal Tangerang ini saat mulai memasuki ruangan pertama Museum Santa Maria. Ruang Angela yang berisi sejumlah gambar dan barang terkait kedatangan tujuh (7) orang Suster Ursulin pertama ke Indonesia atau Hindia Belanda pada 7 Februari 1856.

Salah satunya, miniatur Kapal Herman yang membawa ketujuh Suster Ursulin dari Komunitas Sittard Belanda melalui Pelabuhan Rotterdam pada 20 September 1855.

Penjelasan dari Angel, guide atau pemandu wisata yang kemudian diketahui merupakan salah satu tour guide volunteering Museum Santa Maria, nampaknya membuat Mimi tidak dapat menyembunyikan keterkejutan sekaligus kebaruan informasi yang diterimanya. Mimi nampak serius melihat isi koleksi museum dan pada saat bersamaan, mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh tour guide.

Disampaikan Angel, Suster Emmanuel Harris OSU, salah satu dari tujuh orang Suster Ursulin yang berangkat ke Batavia, meninggal ketika baru empat hari tiba di Batavia atau pada 11 Februari 1856 .

Ruangan selanjutnya dari museum yang di-launching pada 6 Februari 2011, adalah ruangan liturgi. Ruangan liturgi berisi pelbagai benda dan peralatan doa antara lain Ampul, tempat air dan anggur saat perayaan ekaristi yang semula diserahkan para Suster Ursulin kepada Pastor Professor Jet de Rijk pada 15 Agustus 1887, kemudian diserahkan kembali oleh keluarga Pastor Rijk kepada Museum Santa Maria pada 2 Juni 2016.

Biara Ursulin yang menjadi lokasi Museum Santa Maria berdiri, merupakan biara pertama di Batavia yang dilengkapi kapel. Tak ayal, buku-buku doa dan ibadat sebelum Konsili Vatikan II, masih tersimpan baik di Museum Santa Maria.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here