Strategi Mengembangkan Pendidikan Kejuruan

454
Soemarsono memaparkan beberapa pokok isi buku karyanya.[HIDUP/Willy Matrona]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Angka pengangguran SMK lebih tinggi dibanding SMA. Perbanyak praktik daripada teori.

ORKES para siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Paramitha menyemarakan perayaan ulang tahun ke-30 lembaga pendidikan kejuruan tersebut di Kompleks SMK Paramitha Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu, 11/11.

Salah satu acaranya adalah bedah buku karya pendiri SMK Paramitha sekaligus Ketua Yayasan Kolese Dharma Paramitha, J. B. Soemarsono. Buku berjudul Strategi Pengembangan Pendidikan Kejuruan mengupas peran besar SMK dalam pembangunan ekonomi dan industri bangsa, terutama dalam menghadapi tantangan revolusi Indusri 4.0 ini.

Tanpa kehadiran alumni sekolah kejuruan, roda bidang vital tersebut sulit berputar dan berkembang. Lebih lanjut Soemarsono mengakui karyanya merupakan jawaban atas kegelisahannya terhadap masyarakat yang masih memandang sebelah mata kehadiran dan peran SMK.

Dia yakin, jika seluruh pemangku kepentingan bersinergi dalam mengembangkan SMK maka kontribusi institusi pendidikan tersebut akan sangat dirasakan masyarakat. Strategi yang ditawarkan Soemarsono dalam bukunya antara lain mengahlikan guru dan menggurukan ahli.

Selain itu mendorong orientasi pendidikan SMK bukan lagi menjadi pekerja kantor tetapi menjadi inovator, wirausahawan, dan pengusaha. “Mereka harus menjadi ahli di bidangnya. Tantangan industri saat ini adalah keahlian. SMK harus menjadi wadah yang menyiapkan ahli tersebut,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here