Telah Berpulang, Romo Fransiskus Xaverius Talinau Doy Pr

3417
5/5 - (1 vote)

Sebelumnya, melalui pesan yang diterima secara berantai, dikabarkan sebuah berita dukacita yang ditulis oleh Direktur Rumah Retret SAMADI, Pastor Yustinus Ardianto, dengan isi sebagai berikut:

[dok.Oasis Lestari]
“Saudara saudariku, hari ini tanggal 3 Desember 2018 pukul 09.25 WIB. Romo kita tercinta Rm. Fransiskus Xaverius Talinau Doy Pr telah menghadap Tuhan penciptanya, bertepatan dengan pesta Santo Fransiskus Xaverius pelindung namanya.

Jenazah akan dibawa ke Rumah Duka St. Carolus. Pada Senin pukul 19.00 WIB, kita akan mengadakan misa requiem. Mohon doa untuk Romo Frans. (Ttd Rm. Yust Samadi).”

Dikabarkan pula bahwa Romo Frans Doy telah menghembuskan nafas terakhirnya di RS Grand Kedoya Jakarta, setelah menerima Sakramen Minyak Suci.

Peziarahan Hidup
Pastor Fransiskus Xaverius Talinau Doy, Pr, dengan panggilan akrab Romo Frans Doy, lahir di Boawae, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 3 Januari 1943, dari pasangan Blassius Doy dan Magdalena Azy sebagai anak ke-4 dari 10 bersaudara: 3 laki-laki dan 7 perempuan.

Dibaptis ketika masih bayi, karena dibesarkan dari latar belakang keluarga Katolik. Ia ditahbiskan oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr Leo Soekoto (†) pada Jumat, 15 Agustus 1986 di Balai Sidang, Jakarta.

Pastor Frans Doy, Pr (kiri, atas) berfoto bersama rekan-rekan imam KAJ. Diantaranya, dua imam Keuskupan Agung Jakarta yang juga telah berpulang,, Pastor Lodewijk Bambang Wiryowardoyo (kiri bawah) berpulang pada Senin, 1 Oktober 2018) dan Pastor FX. Pranata Seputra (ketiga dari bawah, berpulang pada 21 Agustus 2011). [dok.ist.]
Di masa mudanya, Ans, demikian panggilan akrab Romo Frans Doy dari Ibu terkasih, sudah merasakan bibit panggilan bersama dengan teman akrabnya (yang kemudian masuk ke tarekat Fransiskan dan sekarang melayani di Sorong, Papua Barat), sejak dari bangku sekolah dasar.

Panggilan tersebut baru terjawab setelah berusia 38 tahun. “Bukan panggilan yang terlambat, tetapi jawabannya yang terlambat.” Demikian kelakar Romo Frans ketika ditanya, mengapa di usia 38 tahun memutuskan untuk masuk menjadi frater.

Berikut catatan singkat karya pelayanan Pastor Frans Doy semasa hidupnya:

  • 1986 – 1992 : Pastor Rekan di Gereja St Ignatius Loyola, Paroki Jalan Malang, sebagai tugas pelayanan pertama
  • 1992 – 1993 : Pastor Rekan Gereja St Bernadette, Paroki Ciledug (menggantikan pastor yang mendapat tugas ke luar negeri)
  • 1993 – 1995 : Pembimbing Retret atas undangan dari seminari (di Ruteng, Flores) dan keuskupan (Jawa, Sumatera, Bali, Kupang)
  • 1995 – 1999 : Pastor Rekan Gereja St Aloysius Gonzaga, Paroki Cijantung
  • 1999 – 2013 : Pastor Rekan Gereja St Gabriel, Paroki Pulo Gebang
  • 2013 – sekarang : Pemimpin Komunitas Meditasi Kitab Suci (KMKS) KAJ, Kerasulan Doa dan Meditasi di Wisma Samadi, Klender, Jakarta

Baca juga: https://www.hidupkatolik.com/2018/12/03/29651/kekuatan-doa-romo-frans-doy-pr/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here