Menanggapi Pencipta

113
[ilustrasi: thefourcarpenters.com]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 1:26-38

KALAU kemarin kita berhadapan dengan mukjizat ibu mandul yang mengandung, kini kita berhadapan dengan kisah yang lebih spektakuler: ibu perawan yang mengandung. Hal ini sekaligus mau menunjukkan bahwa anak yang dikandung lebih unggul dari pada anak yang dikandung oleh seorang ibu yang mandul.

Melalui penggambaran bagaimana Yesus dan Yohanes dikandung, menjadi kentara bahwa Yesus lebih istimewa daripada Yohanes. Dan ini rasanya tidak perlu diperdebatkan lagi. Yohanes sendiri pernah berkata, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh 3:30).

Yang mungkin baik untuk menjadi bahan permenungan hari-hari ini rasanya justru cara Allah berkarya. Persis pada hari-hari ini, kita menemui Allah yang berkarya dengan cara yang luar biasa. Dia yang menjadi Pencipta alam semesta tentu saja bisa berbuat apa yang Dia mau.

Dia bisa membuat pengecualian dalam hukum alam. Ibu mandul dibuat-Nya mengandung; demikian juga ibu perawan! Dalam bacaan hari ini Malaikat Gabriel menyampaikan ujarannya untuk menafsirkan peristiwa yang terjadi, “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (ay. 37).

Dan tanggapan Maria kiranya merupakan tanggapan yang tepat. “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (ay.38). Tanggapan ini adalah sebuah pengakuan seorang makhluk akan kebesaran Sang Pencipta yang masih terus berkarya. Lalu?

Karya Allah selalu tidak pernah hanya untuk pribadi tertentu saja, tetapi selalu menjadi berkat bagi banyak orang. Dalam kerangka itu, mungkin Allah juga akan memakai diri kita. Bagaimana tanggapan kita?

 

Pastor Dr. V. Indra Sanjaya
Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here