Setia Janji

146
Renungan Harian edisi-51. [ilustrasi www.lds.org]
1.5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com Hari Biasa Khusus Adven, 2 Sam 7:1-5, 8-12, 16; Mzm 89; Luk 1:67-79

RELASI dengan seseorang dapat hancur akibat janji yang diingkari. Namun sebaliknya, relasi bertambah intim manakala janji dipenuhi. Ketika suatu janji mendekati pemenuhan, pemberi janji semakin dirindukan dan penerima janji semakin digairahkan oleh pengharapan yang tidak sia-sia.

Perjanjian menuntut kesetiaan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Allah berjanji menyelamatkan umat-Nya. Ia sudi menjadi Imanuel, Allah yang menyertai di mana pun umat-Nya berada.

Janji itu diuraikan dalam bentuk: melenyapkan musuh, bebas dari penindasan, beribadah tanpa dicekam ketakutan, menjadikan umat-Nya bangsa besar, dan mengokohkan kerajaan melalui keturunannya.

Itulah wujud cinta Allah Bapa kepada umat Israel kesayangan-Nya. Pemenuhan janji mencapai puncaknya dalam Yesus Kristus Putra-Nya. Kita diundang menghidupi pengharapan sejati dalam menanti kelahiran Kristus.

Zakharia mewakili umat yang setia, dalam kepenuhan Roh Kudus mengumandangkan janji keselamatan Allah melalui nubuat di saat kelahiran anaknya Yohanes Pembaptis.

Ia akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, dan untuk memberi kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan berdasarkan pengampunan atas dosa. Allah setia, apakah kita setia menantikan-Nya?

 

Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here