Paus Beri Penghormatan kepada Bidan-Biarawati yang Telah Berkarya di Afrika Selama 60 Tahun

867
Paus Fransiskus saat Audiensi Umum, menyerahkan Salib Pro Ecclesia Et Pontifice (untuk Gereja dan Paus) kepada Suster Maria Concetta Esu dari Kongregasi Putri-putri St Yosef , seorang misionaris Italia berusia 85 tahun yang telah mengabdikan hidupnya untuk merawat para Ibu sebagai bidan di Negara Kongo (Afrika bagian Tengah), membantu melahirkan lebih dari 3.000 bayi. [Dok.Media Vatikan]
3/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.comPaus Fransiskus: “Semoga teladannya membantu kita semua menjalankan Injil di mana pun kita berada.”

Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus pada Rabu (27/3) memberikan penghargaan kepada Sr Maria Concetta Esu atas dedikasinya sebagai bidan di Afrika selama 60 tahun terakhir.

“Suster yang terkasih, atas nama Paus dan Gereja, saya menyampaikan penghargaan ini. Ini adalah tanda kasih sayang kami dan terima kasih untuk semua pekerjaan yang telah Anda lakukan, di tengah-tengah saudara-saudari Afrika, dalam pelayanan terhadap kehidupan,” tutur Paus Fransiskus, sebagaimana ditayangkan oleh kanal Catholic News Service (diunggah pada Rabu, 27/3).

Suster Maria Concetta Esu adalah seorang biarawati Italia yang mengabdikan hidupnya sebagai misionaris di Afrika. Dalam profesinya sebagai bidan, Sr Concetta yang telah berusia 85 tahun itu telah memberikan komitmen nyata dan berkelanjutan, membantu proses kelahiran ribuan bayi dan perhatian kepada anak-anak, para ibu, dan keluarga.

Sebagai pengakuan atas upayanya yang tak kenal lelah, Paus Fransiskus pada bagian akhir Audiensi Umum (General Audience) memberikan penghormatan kepada Biarawati dari Kongregasi Puteri-puteri St Joseph Genoni.

Kepada para peziarah yang hadir dalam audiensi saat itu, Paus menyampaikan bahwa ia sebelumnya telah bertemu dengan Sr Maria Concetta di Bangui, Republik Afrika Tengah, saat kunjungan dalam rangka pembukaan Yubileum Tahun Suci Kerahiman pada tahun 2015. “Hari itu juga, biarawati itu datang dari Kongo dengan sebuah kano, untuk berbelanja keperluannya di Bangui,” imbuh Paus Fransiskus.

Bersamaan dengan perayaan penghormatan tersebut, Paus turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua misionaris, imam, religius dan kaum awam, yang mungkin tidak menjadi sebuah berita, tetapi ikut “menabur benih-benih Kerajaan Allah di setiap bagian dari dunia.”

Paus turut menyinggung kisah dari Kardinal Brasil Cláudio Hummes, ketika ia mengunjungi makam misionaris; banyak anak muda yang telah meninggal karena penyakit. Kardinal mengatakan kepada Paus Fransiskus bahwa ‘mereka semua pantas dikanonisasi’, karena hidup mereka telah diberikan demi karya pelayanan.

Paus Fransiskus menyampaikan kepada Sr Maria, “Pekerjaan Anda luar biasa. Anda “membakar” hidupmu dengan menaburkan firman Allah melalui kesaksian hidup yang telah Anda berikan, Dan di dunia ini, Anda tidak membuat berita. [Dok.Catholic News Service]
Suster Maria Concetta, yang sedang berada di Roma dalam pertemuan dengan Kongregasinya akan kembali ke Afrika untuk melanjutkan karyanya.

Sembari menyampaikan salam perpisahan kepadanya, Paus Fransiskus mengajak para audiens, “Mari kita menemaninya dalam doa. Dan semoga teladannya membantu kita semua untuk menghidupi Injil di mana pun kita berada.”

 

Sumber: Vaticannews.va/Lydia O’Kane
Penerjemah: Antonius Bilandoro

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here