Bertemu Uskup, Walikota Tangsel Jamin Kebebasan Beribadah

1954
Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany (depan, tengah), Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo (ketiga dari kiri) didampingi perwakilan dari para tokoh masyarakat sekitar gereja, menghadiri peresmian Gedung Penunjang Sekretariat dan Fasilitas Sosial Paroki Ciputat, Santo Nikodemus. [Dok.Pri.]
4/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – SUASANA Misa Minggu (28/4/2019) pukul 08.00, di Gereja St Nikodemus Ciputat, Tangerang Selatan, terlihat berbeda dari hari Minggu biasa.

Maklum, perayaan Ekaristi kali ini dipersembahkan secara konselebrasi, dengan selebran utama Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, didampingi Pastor A. Yus Noron dan Pastor Reynado Antoni Haryanto, serta para imam yang pernah bertugas di Paroki Ciputat, yakni Pastor Alphonsus Setya Gunawan, Pastor Silvester Hari Pamungkas, Pastor Antonius Pramono Wahyu Nugroho, dan Pastor Bernardus Dimas Indragraha.

Misa Pesta Kerahiman Ilahi ini juga bertepatan dengan peringatan dwi windu Paroki Ciputat serta peresmian Gedung Penunjang Sekretariat dan Fasilitas Sosial Paroki Ciputat, Santo Nikodemus.

Saat homili, Mgr Suharyo mengingatkan tiga hal kepada umat yang hadir di gereja. Pertama, umat diminta untuk percaya bahwa Yesus Kristus sungguh telah bangkit. Kedua, mengajak umat untuk terus mewartakan injil. Ketiga, mengajak umat untuk mencari Tuhan Yesus yang selalu hadir dalam perayaan Ekaristi.

“Untuk apa kita diutus? Jawabannya, kita diutus untuk menyebarkan wajah kerahiman Allah. Salah satu contoh Kerahiman Allah adalah dengan cara menghindari penggunaan kekerasan dalam menghadapi apa pun, karena kekerasan tidak pernah menyelesaikan masalah tetapi malah menimbulkan kekerasan lain,” demikian pesan Mgr Suharyo.

Usai Misa, acara dilanjutkan dengan pemberkatan gedung baru. Dalam sambutan, Ketua Panitia Peresmian Gedung Penunjang Sekretariat dan Fasilitas Sosial, Stevi Salindeho, menceritakan proses panjang pembelian tanah hingga mendirikan  bangunan ini.

Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo ketika meresmikan Gedung Penunjang Sekretariat dan Fasilitas Sosial Paroki Ciputat, Santo Nikodemus bersama pejabat setempat pada Minggu (28/4/2019). [Dok.Pri.]
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) telah diperoleh dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan pada 13 Oktober 2017 yang kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pada 4 Februari 2018, topping off 13 Oktober 2018, hingga diresmikan pada hari ini.

Mgr Ignatius Suharyo dan para pastor yang bertugas, kemudian memberkati seluruh ruangan di bangunan bertingkat tiga ini dengan air suci.

Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo dan para pastor yang bertugas, memberkati seluruh ruangan di bangunan bertingkat tiga, Gedung Penunjang Sekretariat dan Fasilitas Sosial Paroki Ciputat, Santo Nikodemus dengan air suci. [Dok.Pri.]
Hadir dalam acara peresmian gedung, antara lain perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tangerang Selatan, Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangerang Selatan, Danramil Ciputat, Kapolsek Ciputat, tokoh agama Hindu dan Budha serta perwakilan umat dari paroki lain Se-tangerang Selatan, tokoh masyarakat sekitar gereja dan tentu saja ratusan umat Paroki Ciputat.

Seluruh proses acara ini bernuansa Betawi. Saat memberikan sambutan, Kepala Paroki Ciputat, Pastor Yus Noron mengajak seluruh umat untuk semakin aktif melakukan kegiatan di gereja dan mau menjaga dan memelihara gedung fasilitas sosial seluas hampir 2000 meter persegi ini.

Saat acara ramah tamah berlangsung di lantai tiga gedung baru, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang semula batal hadir, tiba-tiba mampir ke acara. Dalam sambutan singkatnya, Walikota Tangerang Selatan menyampaikan selamat atas peresmian gedung penunjang sekretariat, dan fasiltas sosial.

“Moto Kota Tangsel (Tangerang Selatan) yakni Cerdas, Modern, dan Religius haruslah benar-benar bisa diwujudkan dan dengan peresmian gedung baru ini, Pemkot menjamin kebebasan beribadah semua umat beragama, termasuk umat Katolik di Tangerang Selatan,” ujar Airin sesudah menandatangani prasasti peresmian gedung.

Gedung penunjang kegiatan gereja ini terdiri dari beberapa ruangan yang terbagi di tiga lantai dan telah diberi nama-nama pahlawan beragama Katolik.

Gedung ini bisa juga digunakan warga sekitar gereja untuk mengadakan acara tertentu. Salah satu ruangan yang bakal ramai adalah ruang dokter umum dan dokter gigi yang setiap hari Minggu melayani umat dan warga sekitar yang sakit dan memerlukan pengobatan.

 

Eko Ardiyanto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here