Guru Agama Jangan Melek Teknologi

300
Seminar Nasional di STKIP Madiun.
[Afrianti Mada]
3.7/5 - (4 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Perkembangan zaman kian melaju dengan pesat. Hal ini ditandai dengan era revolusi industri yang kian meningkat. Kini kita tengah berada dalam dan manusia terus berpacu menuju perkembangan selanjutnya. Meski ada yang tidak terganggu dengan perkembangan ini, tetapi sebagian juga gelisah menghadapi realitas ini.

Hal ini membuat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Widya Yuwana Madiun, Jawa Timur tergerak hati untuk mengadakan Seminar Nasional bertema, “Pengembangan Pendidikan Tinggi dan Formatio Guru Agama Katolik di Era Revolusi Industri 4.0”, pada Sabtu, 16/3.

Seminar ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama menghadirkan dua pembicara yaitu Pastor A. Kurdo Irianto dan Rektor STKIP Ola Rongan Wilhelmus. Selanjutnya seminar kedua diselenggarakan pada Sabtu, 30/3 dengan narasumber Uskup Tanjung Selor Mgr. Paulinus Yan Ola MSF dan Dirjen Bimas Katolik Eusebius Binsasi.

Wilhelmus mengatakan hidup manusia di zaman ini dibingkai oleh teknologi. Manusia didesak agar terus berlari cepat mengikuti perkembangan zaman. “Masalahnya tidak semua bisa berlari cepat. Di banyak daerah, industrialisasi masih tertinggal,” pungkasnya.

Sementara itu Mgr Paulinus dalam pesannya mengharapkan agar Perguruan Tinggi Katolik menekankan formati pembinaan guru-guru agama dan calon-calon katekis. Ia mengatakan tidak mudah sebagai guru agama zaman ini bila masih menggunakan metode-metode lampau. Hidup yang kompleks dengan teknologi yang merakyat, membuat guru-guru agama perlu memiliki bekal ilmu yang cukup untuk berkembang. “Dasawarsa ini, lembaga pendidikan tinggi Katolik perlu melihat realitas ini,” pesan Mgr Paulinus.

Afrianti Mada (Madiun)

HIDUP NO.16 2019, 21 April 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here