Universitas Katolik Pertama di Ruteng

253
Menristekdikti, Mohamad Nasir menandatangani prasasti Universitas Katolik Indonesia St Paulus Ruteng.
[NN/Dok.Pribadi]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Berdirinya Universitas Katolik Indonesia St Paulus di Keuskupan Ruteng diharapkan mampu mencetak profil lulusan yang berdaya guna bagi bangsa dan Gereja.

Pemerintah dalam penyusunan program selalu punya perhatian di bidang pendidikan. Dalam banyak kesempatan, pemerintah selalu berupaya agar pendidikan di Indonesia terus berkembang. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir menyampaikan hal ini saat meresmikan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) St Paulus Ruteng menjadi Universitas Katolik Indonesia (UKI) St Paulus di Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT), 26/5.

Keberadaan UKI St Paulus Ruteng diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut kata dia, sangat penting, karena kualitas SDM akan menentukan kemajuan Indonesia ke depan. “Karena itu, saya ucapkan selamat untuk Yayasan St Paulus Ruteng yang sudah memiliki perguruan tinggi besar yaitu UKI St. Paulus Ruteng,” ujar Nasir.

Perhatian Gereja
Dihadapan civitas akademika dan tamu undangan, Nasir meminta pemerintah Kabupaten Manggarai dan Gereja Katolik Keuskupan Ruteng agar terus memberi perhatian bagi dunia pendidikan. Nasir yakin, bila pendidikan berkembang maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat. “Pemerintah berjanji melalui Kemenristekdikti untuk membantu beasiswa bagi anak-anak berprestasi yang kurang mampu,” katanya.

Dalam peresmian ini, hadir Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng Mgr Silvester San, para imam, suster, pejabat pemerintah, dan masyarakat Kota Ruteng. Dalam sambutannya, Mgr Silvester mengatakan, Gereja Katolik selalu punya hati bagi dunia pendidikan. Bisa dipastikan di setiap keuskupan di Indonesia pasti ada lembaga pendidikan Katolik.

Mgr Silvester menceritakan misi awal masuknya Gereja Katolik di Nusantara lewat dunia pendidikan. Para misionaris mengawali karya-karya mereka dengan mendirikan banyak hal termasuk sekolah. “Maka dengan berdirinya UKI ini, Gereja punya komitmen untuk terus mengembangkan pendidikan yang adil dan merata bagi masyarakat,” jelasnya.

Dengan adanya UKI di Ruteng maka akan semakin banyak anak muda terpanggil untuk mengenyam pendidikan guna masa depan yang lebih baik. Mgr Silvester mencontohkan, dari pada jatuh pada pergaulan yang salah, lebih baik menghabiskan masa depan dengan ilmu sebanyak mungkin.

Sementara itu Ketua Yayasan St Paulus Ruteng Pastor Martin Chen mengatakan, perguruan tinggi ini bermula dengan pembukaan Kursus Pendidikan Kateketik tanggal 11 November 1959. Di tahun 1968, kursus ini ditingkatkan menjadi Akademi Pendidikan Kateketik. Selanjutnya, lewat Surat Keputusan Mendikbud Nomor 0360/0/1986, tanggal 13 Mei 1986, lembaga pendidikan ini ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan jenjang Diploma.

Perguruan ini terdaftar tahun 1969, menyusul status Diakui pada 1974 dan status Disamakan tahun 1991. Di tahun itu juga, sekolah tinggi ini mengalami perubahan status dari Diploma ke jenjang Strata Satu program Pendidikan Kateketik dengan status Terdaftar berdasarkan SK Mendikbud, Nomor 0457/0/1991, tanggal 8 Agustus 1991.

Agustinus Lambert (Ruteng)

HIDUP NO.24 2019, 16 Juni 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here