Uskup Amerika Serikat: A Wake-up Call

112
Kondisi Para Pengungsi saat Perang di Siria pada tahun 2015. [Dok.Catholic News Agency]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com –“Dunia terlibat dalam krisis migran terbesar sejak Perang Dunia II. Akibatnya lebih dari 25 juta orang menjadi pengungsi di seluruh dunia,” tegas Konferensi Wali Gereja Amerika, sebagamana dilansir dari Catholic News Agency. (20/6)

Hal ini mereka serukan dalam memperingati hari untuk pengungsi sedunia. Pasalnya, dalam laporan terbaru dari Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) menemukan bahwa lebih dari 70 juta orang di seluruh dunia terlantar “sebagai akibat dari penganiayaan, konflik, kekerasan, atau pelanggaran hak asasi manusia” pada akhir tahun 2018. Angka ini adalah angka tertinggi sejak 70 tahun UNHCR didirikan.

Jumlahnya termasuk 13 juta 6 ratus ribu orang yang baru mengungsi tahun ini, data tersebut termasuk 37 ribu orang yang harus mengungsi dari rumah mereka setiap hari. 67 juta lainnya telah mengungsi di tahun-tahun lain, dan masih hidup sebagai pengungsi.

“Kami telah melihat krisis dari para pengungsi, maka dengan adanya peringatan hari untuk pengungsi adalah panggilan untuk kita agar mempunyai perhatian yang cukup intensif dan membuat mereka merasa diterima,” ujar Uskup Joe S.Vásquez dari Keusukupan Austin, Ketua Komisi Migrasi Wali Gereja Amerika Serikat (USCCB) yang dikutip dari Catholic News Agency

Di tahun 2000, PBB menciptakan Hari Pengungsi Sedunia (World Refugee Day)  yang jatuh pada tanggal 20 Juni setiap tahun. Hari tersebut dibuat guna membangunkan kesadaran masyarakat dunia tentang penderitaan para pengungsi di seluruh dunia. Dan sejak 1980, Gereja Katolik sendiri telah membantu hampir sepertiga dari pengungsi yang diterima oleh Amerika Serikat.

Semoga kita sebagai warga dunia juga tetap awas melihat penderitaan saudara kita yang kekurangan, khususnya para pengungsi.

 

Karina Chrisyantia

Sumber: Catholic News Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here