“Bait Allah” Umat Jonggol

371
Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM (depan, kanan) memberkati altar Gereja Stasi St Arnoldus Jonggol dengan Minyak Krisma.
[HIDUP/Yusti H. Wuarmanuk]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Luka lama sudah terobati, perjuangan umat Stasi St Arnoldus Jonggol, Bogor, Jawa Barat untuk memiliki gereja baru sudah tercapai. Tahun 2010, gereja yang sudah selesai dibangun harus dibongkar dan IMB gereja itu dicabut. Saat itu, umat hidup dalam perjuangan untuk mendapatkan IMB dan memulai proses gereja yang baru. Stasi Jonggol sendiri masuk dalam wilayah pastoral Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Kota Wisata, Cibubur.

Perjuangan umat kini terbayar, Stasi Jonggol memiliki gereja baru dengan diresmikannya Gereja Hati Kudus Yesus. Peresmian gereja ini dilaksanakan dalam Misa meriah oleh Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM didampingi Uskup Emeritus Bogor Mgr Michael Angkur OFM, dan Uskup Purwokerto Mgr Christophorus Tri Harsono, 13/7.

Di hadapan sekitar 1000 umat yang hadir, Mgr Paskalis mengatakan, liturgi hari ini merujuk pada Bait Allah yang lain. Menurutnya Bait Allah merujuk pada Bait Allah di Yerusalem, tempat perjumpaan Allah dan Israel. Di tempat itu, ada doa, harapan, dan pengampunan. Maka, orang Katolik harus memiliki gereja agar bisa bertemu Tuhan. “Tempat ini menjadi simbol Bait Allah yang hidup lewat semangat persaudaraan, perjuangan, suka dan duka. Di tempat ini, ajaran Tuhan terus digaungkan,” ungkap Mgr Paskalis.

Sementara itu, Pastor Pendamping Stasi Jonggol, Yohanes Suradi mengatakan gereja ini hendaknya bukan milik orang Katolik saja tetapi milik semua umat di Jonggol. Gereja ini akhirnya bisa berdiri karena peran banyak orang seperti tokoh pemerintah, tokoh agama, ormas, dan tokoh masyarakat.

Yusti H. Wuarmanuk (Jonggol)

HIDUP NO.29 2019, 21 Juli 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here