Stres Pindah Kerja

247
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Bapak pengasuh rubrik Konsultasi Keluarga, saya baru setahun pindah kerja. Alasan perpindahan saya karena materi. Penghasilan yang saya terima saat ini lebih besar dibandingkan tempat yang dulu. Puji Tuhan, saya bisa mensejahterakan keluarga sekarang. Memang, jenis pekerjaan dulu dan sekarang berbeda. Saya harus banyak menyesuaikan suasana dan jenis pekerjaan. Saya kesulitan menyesuaikan diri. Masalah muncul ketika saya dipercaya untuk menangani sebuah proyek. Saya kewalahan dan akhirnya banyak membuat kesalahan. Saya malu dan stres. Hubungan dengan rekan-rekan kerja menjadi kurang baik. Akibatnya, saya tak bersemangat untuk bekerja. Saya beberapa kali berniat untuk mengundurkan diri. Namun teringat keluarga yang sudah senang dengan penghasilan yang saya dapat. Mohon saran Bapak agar saya dapat mengubah frustrasi menjadi prestasi, dan hubungan dengan teman kerja membaik. Terima kasih.

Robertus Martinus, Jakarta Pusat

Berdasarkan penuturan Anda, jelas Anda mengalami stres kerja karena proses penyesuaian diri di tempat kerja baru. Stres itu terjadi karena menghadapi tuntutan saat ini berbeda dengan ketentuan pekerjaan yang dulu. Jenis pekerjaan pun berbeda. Selain itu, Anda juga berada dalam suasana yang berbeda. Karena itu, tuntutan penyesuaian diri menjadi berlipat ganda.

Perlu beberapa usaha untuk mengatasi stres penyesuaian diri, seperti mengenal lingkungan dan suasana kerja baru. Anda perlu mempelajari dengan siapa saja melakukan hubungan kerja? Apa peran mereka dalam pelaksanaan tugas Anda? Siapa yang menjadi atasan, rekan sederajat, serta bawahan Anda? Gambaran semacam ini biasanya akan dapat dilihat dalam deskripsi pekerjaan (job description).

Selain itu, Anda perlu mempelajari tugas sesuai instruksi atasan. Setelah mengetahui tugas yang harus dikerjakan (setelah mempelajari instruksi atasan), Anda perlu membuat perencanaan dengan menentukan komponen tugas berdasarkan skala prioritas.

Dari gambaran tugas yang diberikan atasan, Anda juga perlu memilah tugas: mana yang Anda lakukan sendiri atau harus bekerja sama dengan orang lain. Setelah mengetahui jaringan kerja, Anda bisa membuka interaksi dengan pihak terkait dan memulai koordinasi dengan mereka. Kalau perlu mintalah petunjuk dari atasan terkait dengan jaringan kerja yang harus Anda bangun.

Anda juga perlu mempelajari sarana dan prasarana untuk mengerjakan tugas baru. Mungkin saja itu berbeda dengan yang Anda gunakan pada pekerjaan lama. Setelah itu, perlu juga mengetahui apakah sarana dan prasarana tersebut difasilitasi oleh perusahaan atau Anda usahakan sendiri.

Di luar hal-hal tersebut, Anda juga perlu mempelajari kebiasaan atau budaya kerja di lingkungan perusahaan Anda. Misal, kebiasaan dalam bertegur sapa (bagaimana menyapa atasan, teman sederajat, atau bawahan). Juga bagaimana kebiasaan menggunakan sarana umum seperti toilet, pantri, dan ruang bersama.

Semoga jawaban ini membantu Anda dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerja baru. Dan juga mampu mengubah frustasi menjadi prestasi.

Drs George Hardjanta MSi

HIDUP NO.30 2019, 28 Juli 2019

1 COMMENT

  1. menurut pengalaman saya, penyebab utama stress di tempat kerja adalah karena kita tidak menikmati atau tidak bersuka cita dengan pekerjaan kita. Cobalah bergembira dan bersyukur atas pekerjaan kita. Hal ke-2 adalah kita harus dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja, baik proses bisnis perusahaan maupun teman-teman kantor. Jika kita tidak mau belajar untuk mendalami proses bisnis perusahaan serta terlalu angkuh terhadap teman-teman kantor, maka disitulah stress akan memuncak.
    Hal ke-3 jika kita benar-benar merasa sudah melakukan banyak hal tapi masih stress, BOREDOALAH, CARILAH TUHAN. MINTA PERTOLONGAN TUHAN. sebelum berangkat kerja, berdoalah pada Tuhan minta pertolongan Tuhan. Karena berdasarkan pengalaman saya, TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN….

Leave a Reply to jerry Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here