Pastor Marcelo Monti OFMCap : Jalan Kaki Promosikan Pencegahan HIV/AIDS

71
Pastor Marcelo Monti OFMCap.
[Dok.Crux]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Mengalami secara radikal kharisma kerendahan hati Fransiskan melalui perjalanan, biarawan Brasil ini ingin mengelilingi seluruh dunia dengan berjalan kaki. Ke mana pun pergi, Pastor Marcelo Monti OFMCap tidak hanya berbicara tentang nilai nilai ordonya, tetapi juga tentang pencegahan HIV/AIDS, yang merenggut nyawa saudara perempuannya 10 tahun yang lalu. Dalam 11 bulan, ia sudah berjalan sejauh 3.600 mil melalui enam negara.

Pastor Marcelo berjalan rata-rata 18 mil setiap hari. Ia tidak punya uang dan hanya bergantung pada sumbangan dan keramahtamahan orang-orang yang ditemuinya di kota-kota yang dilalui. Dorongan pertama untuk perjalanannya datang ketika ia masih seorang novis saat pemimpinnya menceritakan tentang awal mula para Fransiskan dan gagasan tentang perjalanan. “Ada sebuah teks di mana Santo Fransiskus memanggil kita untuk hidup sebagai peziarah dan orang asing di dunia ini. Saya selalu memikirkannya, ” ucapnya seperti dilansir cruxnow, 7/8.

Pada pengalaman pertama itu, ia berkeliaran bersama seorang rekan selama 13 hari, tanpa uang. Ia melakukan dua perjalanan singkat lainnya, tetapi kemudian ingin melakukan sesuatu yang lebih mendalam, dengan mencatat perjalanan kali ini adalah misi permanen ordo. Semuanya dimulai pada 26 Agustus 2018 – hari ketika ia berusia 40 tahun. Ia meninggalkan Kota Pelotas di Brazil dan berjalan melewati Uruguay, Argentina, Bolivia, Chili, dan Peru. Mengikuti teladan St Fransiskus Asisi berpakaian sebagai pria melarat, ia pun menanggalkan jubahnya. Ia ingin menghindari hak istimewa yang mungkin ia dapatkan sebagai biarawan.

Pastor Marcello menamakan perjalanannya Caminho de Aline – Uma Volta ao Mundo Pela Vida dan Contra a AIDS (Jalan Aline- Mengelilingi dunia untuk Kehidupan dan Mencegah AIDS). Menurut rencana awal perjalanan, ia seharusnya sudah berada di Ekuador sekarang, tetapi masih berada di Cusco, Peru. Ia kemudian berencana terbang dari Kanada ke Senegal dan terus berjalan melalui beberapa negara di Afrika, Eropa Timur, dan Asia. “Saya melakukan ini dengan cara yang sangat biasa, hanya berjalan. Jadi saya pikir orang lain bisa menemukan cara sederhana lain untuk memikirkan solusi, dan memberi orang harapan,” tandasnya.

Felicia Permata Hanggu

HIDUP NO.35 2019, 1 September 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here