Natal 2019, Natal yang Kontekstual

214
Konfrensi Pers Natal 2019 oleh Kardinal Suharyo (tengah) didampingi Sekjen KAJ Romo Adi Prasojo, Pr (kiri) dan Kepala Paroki Katedral Romo Hani Rudi Hartoko, SJ (kanan). (HIDUP/Karina Chrisyantia)
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang” menjadi pesan Natal bersama ditahun 2019  yang diusung oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Ketua KWI Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan pesan ini diberi fokus menjadi sahabat, agar menjadikan Natal yang hadir mengikuti perkembangan zaman.

Dalam Konferensi Pers Natal yang diselenggarakan di Gedung Karya Pastoral, Katedral Jakarta, 25/19, Kardinal Suharyo menjelaskan, Natal, bagi umat Kristiani bukanlah sebuah peristiwa masa lama lalu yang hanya untuk diingat tetapi suatu peristiwa yang selalu dikenang.

“Mengingat dan mengenang itu berbeda, mengenang itu berarti, peristiwa yang terjadi di masa lampau terus menerus dicoba, diusahakan supaya diaktualkan. Dalam arti, mengenang itu mempunyai arti yang sangat kaya,” jelas Kardinal Suharyo.

Bagi Kardinal Suharyo, pesan Natal 2019 jelas sekali ingin menjaga warisan atau nilai bangsa yang akhir-akhir ini memudar yakni persaudaraan. Kosakata baru, Kardinal Suharyo menambahkan, seperti ujaran kebencian dan intolernasi, masuk dalam pergaulan masyarakat. Bahkan, mungkin di tahun-tahun sebelumnya belum ada.

“Hal ini pasti membuat prihatin, tetapi tidak berarti mengecilkan hari kita. Maka, agar Natal menjadi kontektual bagi umat Kristiani, dipililah ajakan ini. Hiduplah menjadi sahabat bagi semua orang untuk melawan arus ujaran kebencian, melawan arus intoleransi dan politik identitas. Kita diajak untuk menjadi sahabat bagi semua orang,” pungkasnya.

Karina Chrisyantia

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here