Gereja Tahun 2020 dan Penantian Pembaruan

61
Paus Fransiskus (Dok. CNA)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Setidaknya dua dokumen yang dinantikan di tahun 2020 ini. Pertama dokumen hasil Sinode Amazon, yang dijanjikan Paus akan keluar di awal tahun ini. Dokumen ini penting, bukan saja untuk kawasan Amazon, namun juga bisa menjadi semacam “cetak biru” bagi proses menggereja di berbagai kawasan lain. Dokumen kedua adalah dokumen tentang pembaharuan kuria Vatikan, Praedicate Evangelium. Dokumen ini tidak saja merupakan langkah restrukturisasi, di mana tata organisasi Gereja dibuat makin ramping dan semakin melibatkan awam. Namun juga langkah pembaharuan ini hendak menegaskan fokus utama tata kehidupan Gereja, pun pengorganisasiannya, yang terarah pada misi. Sejak awal Paus sudah mengkritik tentang tata
hidup menggereja yang lebih tampak sibuk melayani diri sendiri (self-referential), sehingga akibatnya kurang setia pada satu-satunya perutusan yang diembannya, mewartakan Injil.

Yang kiranya paling ditunggu dengan rasa ingin tahu yang besar adalah dokumen McCarrick. Do-
kumen ini merupakan penelusuran sekaligus penggalian kasus Theodor McCarrick, yang telah dilepaskan jabatan kardinal dan imamatnya oleh Fransiskus, terkait kasus penyalahgunaan wewenang dan perilaku seksual. Yang dinanti tidak saja pengungkapan kasusnya, namun terutama, menyelidiki bagaimana seseorang yang catatan yang sudah kurang bersih bisa menjadi uskup, kardinal dan bahkan berpengaruh besar di lingkup Gereja dan politik. Ada kekuatan lobby tingkat tinggi, dan uang dipandang ikut bermain di dalamnya.

Tidak mengherankan kalau juga dinanti adalah langkah pembaharuan ekonomi, dengan perfeknya yang baru, Juan Antonio Guerrero Alves menggantikan Kardinal George Pell. Tampaknya
Paus lebih mengkaitkan pembaharuan ini bukan
terutama soal administratif, sehingga lebih memilih tim dari orang kawasan Spanyol dan Itali, menggantikan mereka yang dari kawasan Anglo-Saxon dan Jerman, yang lebih dikenal ketat administratif. Harta benda Gereja itu untuk kepentingan pewartaan, maka langkah pembaharuannya pun akan berorientasi ke sana.

Menanti peristiwa penting
Dua peristiwa penting akan mewarnai perjalanan Gereja 2020. Pertama, pertemuan “ekonomi Fransiskus” di Assisi, 26-28 Maret 2020. Pertemuan para ekonom muda, tidak saja Katolik,
tersebut mencoba mendiskusi tentang tata ekonomi dunia, yang kiranya bisa disumbangkan Gereja bagi kehidupan bersama kita. Yang kedua adalah peringatan 100 tahun Paus Yohanes Paulus II. Peringatan diadakan 17 Mei 2020, sehari sebelum hari kelahirannya, dan dipusatkan di Roma. Sebelumnya, 14 Mei 2020, Paus akan terlibat dalam pertemuan “Global Educational Pact” di Roma, pertemuan untuk membicarakan tentang pembinaan bagi kaum muda di tengah situasi perpecahan dan krisis lingkungan.

Yang juga dinanti adalah rencana kunjungan Paus ke Sudan Selatan dan Irak. Sudan Selatan sudah cukup lama direncanakan, dan diwarnai dengan “drama” Paus mencium kaki para pemimpin kawasan itu, dalam undangan bagi mereka untuk “retret perdamaian” di Roma. Irak juga sudah beberapa kali dalam rencana. Yang baru sebatas issu, dan belum ada perencanaan cukup serius adalah rencana kunjungan ke Papua Nugini, Timor Leste, dan mungkin Indonesia.

Banyak hal menanti. Kita menanti dengan berharap. Harapan paling dasar tak lain adalah
harapan iman, bahwa kemuliaan Allah yang lebih
besar semakin dinyatakan, sehingga kasih-Nya
sebagi tersebar dan mewujudnyata. Itulah harapan
dan perjuangan kita di 2020.

T. Krispurwana Cahyadi, SJ

HIDUP NO.02 2020, 12 Januari 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here