Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis

187
Lokakarya, Dialog, dan Peluncuran Interfaith Rainforest Initiative (IRI) (Dok. Pribadi)
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.comIndonesia memiliki kekayaan alam dengan hutan tropis yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup di bumi. Mengingat posisi penting Indonesia sebagai salah satu dari lima negara yang memiliki lebih dari 70% hutan tropis dunia yang tersisa, maka United Nations Environment Programme (UNEP), organisasi lintas agama dunia, dan mitra lintas agama Indonesia, merencanakan untuk melakukan lokakarya, dialog, serta meluncurkan program Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia atau Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis” pada tanggal 30-31 Januari 2020 di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta.

Kegiatan yang akan dihadiri oleh 200 peserta dari 12 provinsi di Indonesia, PBB, Religions for Peace, Rainforest Foundation Norway, dan Green Faith ini rencananya selain dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar, juga akan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin.

Menurut informasi dari Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI Romo Agustinus Heri Wibowo, yang juga menjadi anggota Steering Committee, undangan yang ditujukan kepada peserta KWI akan dipimpin oleh Uskup Tanjungkarang dan Ketua Komisi HAK KWI Mgr. Yohanes Harun Yuwono. Peserta KWI yang diundang berasal dari Keuskupan Jayapura, Timika, Amboina, Tanjung Selor, Palangka Raya, Padang, dan Jabodetabek.

Mengenai hutan tropis, Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si, yang dipublikasikan secara resmi di Vatikan pada 18 Juni 2015, antara lain mengatakan, “Ekosistem hutan tropis memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kompleks dan hampir mustahil dinilai sepenuhnya, namun ketika hutan tersebut terbakar atau ditebang untuk tujuan perkebunan, dalam waktu beberapa tahun spesies yang tak terhitung jumlahnya punah dan wilayah itu sering berubah menjadi lahan telantar dan gersang” (Laudato Si no. 38)

Prakarsa ini merupakan wadah bersama bagi semua pemimpin agama dan komunitas agama untuk bekerja bersama bahu membahu dengan masyarakat adat, pemerintah, masyarakat sipil, dan dunia berusaha dalam aksi melindungi hutan tropis dan melindungi masyarakat adat sebagai penjaga hutan.

IRI merupakan prakarsa aliansi lintas agama dunia yang diluncurkan pada pertemuan di Nobel Peace Center di Oslo, Norwegia (19-21/6/2017). Pertemuan puncak pertama ini diikuti para pemimpin agama: Islam, Kristen, Katolik, Yahudi, Buddha, Hindu, dan Tao, serta para ilmuwan iklim, ahli hutan hujan (tropis), dan masyarakat adat dari 21 negara.

J. Maxi Paat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here