Romo Aan Hadir di Milad ke-8 Pesantren Motivasi Indonesia

1974
Romo Paroki Cikarang Rm. Aan, bersama Pimpinan Pondok Pesantren Motivasi Indonesia (PMI), K.H. Ahmad Nurul Huda, saat Milad PMI ke-8 di Bekasi. Minggu (16/02/20). (FOTO/KOKO)
4.7/5 - (12 votes)


“Kita diciptakan berbeda-beda maka pembinaan harus diterapkan, diajarkan dalam pendidikan karakter pada anak-anak di gereja, di pesantren maupun sekolah-sekolah”

HIDUPKATOLIK.com BEKASI – Ratusan orang memenuhi acara yang digelar oleh Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) pada peringatan hari lahir (milad) PMI yang ke-8, di Bekasi, pada Minggu, 16 Februari 2020.

Hadir dalam kesempatan itu, sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat dan dari lintas agama, termasuk Romo Antonius Suhardi Antara Pr (Romo Aan), yang mewakili Gereja Ibu Teresa, Paroki Cikarang.

baca juga : Pesan Perdamaian di Bumi Bekasi

Pesantren moderat ini mengajarkan tiga elemen karakter yang dibangun, yaitu tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan) dan i’tidal (tegak lurus).

Romo Paroki Cikarang Rm. Aan, bersama Pimpinan Pondok Pesantren Motivasi Indonesia (PMI), K.H. Ahmad Nurul Huda, saat Milad PMI ke-8 di Bekasi. Minggu (16/02/20).
(FOTO/KOKO)

“Konsentrasi kami dari dulu adalah menuju pada anak yang diberdayakan dan bukan disantuni dengan uang, tapi berdayakan kami dengan program, berdayakan dengan seluruh potensi,” kata Pimpinan PMI, K.H. Ahmad Nurul Huda atau akrab dipanggil Ayah NH (Ayah Enha).

Hal senada disampaikan juga oleh Romo Aan, “Saya mengapresiasi Pesantren Motivasi Indonesia dan berharap bisa menjadi tempat untuk pembinaan generasi muda. Pesantren ini bisa menjadi wadah atau tempat penggodokan untuk mempersiapkan generasi-generasi muda harapan bangsa yang mengedepankan toleransi, persatuan dan perdamaian NKRI,” ucap Romo Aan.

Romo Paroki Cikarang Rm. Aan, bersama Pimpinan Pondok Pesantren Motivasi Indonesia (PMI), K.H. Ahmad Nurul Huda, saat Milad PMI ke-8 di Bekasi. Minggu (16/02/20).
(FOTO/KOKO)

“Angka 8 adalah angka kesempurnaan, lingkaran tak terputuskan. Semoga persaudaraan lintas agama yang terjalin selama inipun juga tak terputuskan, bergandengan tangan bersama mewujudkan cita-cita bangsa yang rukun dan damai,” ujar Romo Aan menambahkan.

Pesantren PMI terdaftar di Kementerian Agama, di bawah Yayasan Istana Yatim Nurul Mukhlisin. Mengajarkan kompetensi, seperti studi islam melalui kitab kuning, bahasa inggris, dan kewirausahaan (enterpreneurship).

“Salah satu kegiatan bersama yang bisa menyatukan kita adalah olahraga bersama, mengembangkan kebudayaan bersama, karena itu kekhasan budaya masyarakat kita,” ucap Romo Aan mengakhiri.
(Lourentius EP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here