Sembako untuk Keuskupan, Uskup Jayapura Setiap Orang Wajib Berbuat Baik

140
Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw menyerahkan bantuan yang diterima oleh Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar OFM/Dok. Keuskupan
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM-USKUP Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar OFM mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada Polda Papua dan Group The Spirit Papua yang telah menyerahkan 150 paket sembako untuk Keuskupan Jayapura.

“Kami berterima kasih atas bantuan kemanusiaan dari Polda Papua dan Group The Spirit Papua. Di tengah pandemi Covid-19, gerakan kemanusiaan harus menjadi gerakan bersama,” ujar Mgr. Leo, Rabu, 10/6/2020.

Bantuan 150 paket sembako ini merupakan kerja sama antara Polda Papua dan Group The Spirit Of Papua. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw dan diterima langsung oleh Mgr. Leo.

Turut hadir dalam pemberian sembako ini Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal, dan perwakilan dari Group The Spirit Of Papua.

Sebelum menyerahkan bantuan, Paulus mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan kemanusiaan. Menurutnya ini merupakan kemurahan Tuhan sehingga bisa membuka jalan untuk membantu sesama. “Tuhan telah membuka jalan untuk membantu komunitas-komunitas yang terdampak pandemi Covid-19,” ujar Irjen Pol. Paulus.

Adapun isi dari paket sembako tersebut berupa beras 10 kg, Mie Instan 1 Karton, Minyak Goreng 1 Liter, Susu, Kopi, Teh, Gula, Sabun Cuci dan Sabun Mandi.

Di waktu yang sama Mgr. Leo mengakui dirinya merasa kagum dengan anak-anak muda yang tergabung dalam The Spirit Of Papua. Menurutnya anak muda harusnya menjadi pioner kasih bagi sesama khususnya dalam masa pandemi ini.

“Saya percaya tentu masih banyak lagi anak-anak muda yang mau terlibat aktif membantu sesama yang menderita. Sebab membantu sesama adalah gerakan kemanusiaan yang memiliki makna sangat mendalam,” jelasnya.

Ia menambahkan di tengah situasi ini juga, setiap orang harus merasa dirinya terpanggil untuk melihat orang lain sebagai saudara. Perbedaan suku, agama, bahasa, dan budaya bukan lagi penghalang untuk membuka tangan meraih mereka yang lemah. “Saatnya kita singkirkan perbedaan apapun yang melekat dalam diri kita untuk menjabat tangan mereka yang sedang menderita,” tambahnya.

Di akhir pertemuan singkat ini, Mgr. Leo berharap agar pandemi ini segera berlalu. Secara khusus dirinya berpesan kepada umat Katolik agar benar-benar mentaati protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah.

Yusti H. Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here