Pesta Paroki St. Petrus Awear Fordata: Meneladani Iman Si “Batu Karang”

252
Perarakan patung St. Petrus di Stasi St. Mikhael Sofyanin/Dok. Pribadi
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM-DARI kejauhan tampak puluhan umat berlutut. Sepanjang jalan utama Desa Sofyanin, Kecamatan Yaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, umat menyemut. Dengan penuh hikmat mereka berlutut sambil berdoa. Di antara mereka ada para lansia, orangtua, hingga anak-anak. Dalam situasi syukur dan ketakberdayaan, mereka memohon kepada St. Petrus agar menjadi pengantara doa-doa mereka kepada Tuhan.

Rasa hikmat ini diungkapkan sehubungan dengan perayaan ulang tahun Paroki St. Petrus Awear. Umat Stasi St. Mikhael Sofyanin mengambil bagian dalam perayaan ini. Keterlibatan ini sebagai satu persekutuan (communio) di bawah penggembalaan Pastor Paul Fangohoi MSC.

Sebagai satu ungkapan syukur atas anugerah ulang tahun ini, mereka mengarak patung St. Petrus mengelilingi kampung yang 100 persen beragama Katolik. Semua orang terlibat aktif dalam kegiatan ini. Suasana damai sangat terasa ketika patung “menyapa” setiap hati umat. Ada roh yang menggerakkan hati umat agar terus percaya kepada Sang Pemberi hidup.

Orang Muda Katolik Stasi St. Mikhael Sofyanin bersiap mengantar patung St. Petrus ke Paroki Awear/Dok. Pribadi

Sebelumnya, patung St. Petrus mulai diarak dari Desa Awear ke Desa Sofyanin pada Sabtu, 27/6/2020. Setelah patung tiba di Desa Sofyanin diadakan perarakan mulai dari gereja stasi hingga ke setiap sudut desa. Dalam perarakan di Desa Sofyanin, patung diarak dan diterima oleh 14 rukun (lingkungan). Masing-masing ketua rukun menyiapkan persiapan penyambutan patung St. Petrus dengan mempersiapkan empat orang pria yang bertugas menandu patung dimaksud.

Pastor Paul Fangohoi MSC/Dok. pribadi

Pastor Paul mengatakan, perayaan ini dalam rangka ulang tahun paroki. Ada banyak harapan dengan perarakan patung St. Petrus ini agar selain iman umat makin berkembang juga agar teladan St. Petrus sang “batu karang” terus menjiwai umat dalam peziarahan hidup mereka.

“Sebagaimana Yesus telah meletakkan landasan Gereja-Nya di atas batu karang, ada harapan agar iman umat sekuat batu karang dalam menghadapi beragam persoalan kehidupan, khususnya situasi saat ini” sebutnya.

Pastor Paul melanjutkan, semua rukun terlibat aktif dan mengungkapkan satu kesatuan hati sebagi satu paroki. “Hari ini, Senin, 29/6/2020, seluruh umat berkumpul di Awear untuk Misa syukur dan merayakan kesatuan umat paroki di bawah perlindungan St. Petrus,” ungkapnya.

Orang Muda Katolik Stasi St. Mikhael Sofyanin bersiap mengantar patung St. Petrus ke Paroki Awear/Dok. Pribadi

Usai perarakan di Stasi Sofyanin, patung St. Petrus diantar kembali ke Awear. Patung St. Petrus yang diarak tingginya sekitar 1,5 meter. Di tangan kanan patung St. Petrus sedang menggengam sebuah tongkat yang digambarkan sebagai tongkat kepausan (pontifical) atau tongkat penggembalaan St. Petrus, paus pertama dalam Gereja.

Kemudian di tangan kanan patung tersebut, sebuah bakul digantungkan untuk menggambarkan situasi kehidupan masyarakat setempat. Bakul menjadi sarana utama untuk meletakkan hasil kebun ketika kembali dari berkebun.

Dalam ungkapan iman, seperti janda miskin yang memberi dari kekurangan bakul mengisyaratkan persembahan darihati umat sederhana. Persembahan utama dari umat  adalah persembahan dari hasil keringat umat kepada Tuhan.

Yusti H. Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here