Rumah Bersama Bagi Jiwa yang Mencari Ketenangan

204
Mgr. Agustinus Agus (kelima dari kiri) bersama Gubernur Kalbar Sutarmidji (keenam dari kiri), Kapolda Kalbar, Irjen Pol. R. Sigit Tri Harjanto (tiga dari kiri); Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad (keempat dari kiri) dan anggota DPRD serta tokoh agama dan masyarakat di depan patung St. Yohanes Paulus II di Kawasan Rumah Retret St. Yohanes Paulus II, Anjongan, Kecamatan Anjongann/Dok. Pribadi
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM-GUBERNUR Kalimantan Barat (Kalbar), H. Sutarmidji meresmikan Rumah Retret St. Yohanes Paulus II, Anjongan, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Sabtu, 24/10.

Dengan pembatasan ketat sebagai upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, acara peresmian turut dihadiri Kapolda Kalbar, Irjen Pol. R. Sigit Tri Harjanto; Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad; dan Ketua DPRD Kalbar, M. Kebing L. Di samping itu hadir pula anggota DPR RI, Adrianus Asia Sidot; Bupati Mempawah, Erlina; Forkopimda Mempawah; Bupati Landak, Karolin Margret Natasa; Sekda Kalbar, A.L. Leysandri, dan sejumlah pejabat Kalbar lainnya.

Dalam peresmian ini, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus menjelaskan bangunan ini dibangun sejak 29 Oktober 2017, tiga tahun lalu dengan berbagai tantangan. Tetapi lewat uluran tangan para donatur, kerja keras panitia, dan tuntunan Roh Kudus, tempat ini selesai dibangun. Di kawasan rumah retret ini, ditakhtakan Patung Bunda Maria Ratu Pencinta Damai.

“Saya sejak dahulu memiliki cita-cita agar ada tempat khusus bagi umat Katolik Keuskupan Agung Pontianak (KAP) agar bisa mengembangkan iman. Tempat khusus itu ada berbagai macam bisa seperti Pusat Pastoral KAP, bisa dalam bentuk sekolah pastoral, dan kawasan rumah retret,” ungkapnya, sambil menambahkan dan tahun ini tercapai dengan adanya rumah retret,” jelasnya.

Ia menambahkan, pemilihan kawasan Goa Maria Anjongan sebagai lokasi pembangunan rumah retret memiliki alasan tertentu. Di antaranya, lokasi yang strategis baik dari letaknya yang berada di tengah maupun kondisi alam yang cukup mendukung. “Sejarah, Goa Maria Anjongan ini merupakan Goa Maria tertua di Kalbar,” sebutnya.

Pada kawasan Goa Maria Anjongan ini, dibangun beberapa bangunan yang terdiri dari satu unit aula dengan daya tampung 400 orang dan kapel; satu unit penginapan dengan 28 kamar; satu unit penginapan model rumah Betang ukuran 10 meter kali 30 meter, dengan enam kamar; satu unit penginapan dengan model rumah Tionghoa dengan empat kamar; satu unit rumah doa dengan model “lumbung” Suku Dayak; satu unit kamar makan dengan daya tampung 250 orang; tiga kamar untuk karyawan perempuan, dan satu unit dengan dua kamar untuk karyawan laki-laki.

Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Kalbar mengatakan rumah retret ini selain berfungsi sebagai sarana pembinaan iman, juga diharapkan mampu menjadi salah satu destinasi wisata rohani serta menjadi sarana yang bermanfaat bagi banyak orang tidak hanya umat Katolik.

Sutarmidji berharap rumah retret ini memberi suasana tenang bagi setiap orang yang datang. Di tempat ini, sebutnya, semua orang mengalami ketenangan dan bisa membangun relasi dengan Tuhan Pencipta. “Rumah ini bisa memberi ketenangan bagi jiwa-jiwa yang terlampau sibuk dengan berbagai urusan duniawi. Semoga dari tempat ini mengalir ketenangan bagi semua orang yang datang di sini. Sebab dari ketenangan, orang akan mengalami kebahagiaan,” harapnya.

Yusti H. Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here