web page hit counter
25.2 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Nubuat Sang Misionaris

HIDUPKATOLIK.com - PIKIRANKU melanglang jauh, ketika hujan deras tiba-tiba mengguyur pondok di mana aku tinggal. Di pondok itulah, aku teringat kembali perjalanan seorang misionaris dari Belanda, yang tidak pernah kenal badai atau panas dalam melayani umatnya. Misionaris itu bernama Romo...

Isyarat Kemenangan Akhir

HIDUPKATOLIK.com - HIDUP yang tidak direfleksikan tidak layak dihidupi, kata Socrates. Namun kadang hidup terasa begitu cepat dan tak jarang lalu begitu saja tanpa terpikirkan untuk direnungkan. Kadang peristiwa begitu cepat berlalu, menguap begitu saja. Tapi, tidak sama halnya dengan perempuan tangguh...

Senja di Tepi Kapuas

HIDUPKATOLIK.com - MATAHARI masih menyisakan sedikit sinarnya di ujung Kapuas. Matahari seperti ditelan oleh riak air Sungai Kapuas yang tenang. Andi hanya duduk di depan rumahnya memandang jauh ke arah cahaya kemerahan yang tersisa. Tepian sungai Kapuas menyimpan banyak...

Kerikil Raja Daud untuk Papa

HIDUPKATOLIK.com - MALAM bungkam dalam gelap, sepertinya jangkrikpun tercekik sunyi. Tak ada dengkuran yang menantang sepi. Marselina menoleh kepada mamanya, “Ma, kita berdoa saja e?” pintanya pelan. Martha tetap bergeming. Jauh ia tenggelam dalam kekacauan hatinya. Beberapa bulir air mata sesekali...

Tuhan di Mana Kabarmu (tentang Alfa dan Omega)

HIDUPKATOLIK.com - ALFA. Pagi masih terbungkus sisa-sisa malam, sedang kokok jago nampak tak peduli tetap melantunkan lagu paginya. Pasukan bintang perlahan mengulur senjatanya menepi di langit lain. Aku masih terengah beradu doa di sudut kamarku....

Perempuan dalam Lukisan

HIDUPKATOLIK.com - Kulihat jam di pergelangan tanganku. Sepuluh menit lagi kereta yang kutumpangi sampai di stasiun terakhir. Sepanjang usiaku, aku tak pernah melakukan perjalanan sendirian sejauh ini. Kedua eyangku tak pernah membiarkanku pergi sendirian....

Frater di Dunia Malam

HIDUPKATOLIK.com - Dunia malam adalah surga bagi semesta. Antara mimpi dan sadar semua menjadi satu. Kupu-kupu dan ular berkeliaran menuju peraduannya. Mereka mencari uang juga kepuasan. Malam dijadikan surga, siang dianggap neraka. Cinta yang...

Aku Pelukis Angin Ribut

HIDUPKATOLIK.com - MELUKIS angin ribut, sudah terbiasa kulakukan. Tapi menghalau angin ribut di hati, alangkah susah melakukannya. Gondang, seruling, kecapi, dan organ, mengalun manis pagi ini dalam Misa Inkulturasi Batak di parokiku. Seharusnya aku ikut larut dalam kebahagiaan Misa ini, tapi aku justru...

Jodoh di Malam Natal

HIDUPKATOLIK.com -  BARUSAN, Mama mengirimkan paket ke kantorku di kawasan Sudirman. Isinya kopi Bengkulu asli dan lempuk durian kesukaanku. Di dalamnya juga ada surat, dan aku benar-benar gamang membacanya. Isinya, masih sama dengan surat-surat terdahulu, menanyakan; Kapan...

Bulan Mei Ada Reformasi

HIDUPKATOLIK.com - HUJAN deras di penghujung Februari berwarsa 1998. Gang Pandega Marta, di Jalan Kaliurang Yogya yang biasanya ramai, tampak lengang. Jam menunjuk ke angka sepuluh malam. Dari kamar kos aku masih terbenam dengan buku-buku, mesin ketik dan secangkir kopi. Tulisan opini...

Cerita Ibu sebelum Bapak Pulang

HIDUPKATOLIK.com - Sampai di sini aku bingung. Mataku bergerak cukup liar. Kulit keningku mengerut. Pokoknya sangat tidak menentu. Ketidakpastian mendedah ragaku. Aku dituntut memilih opsi-opsi. Aku diperhadapkan pada tiga cabang jalan. Aku mesti melewatinya. Waktu...

Pilihanmu Suster

HIDUPKATOLIK.com - SABTU sore tepatnya pukul 16:30 WIB. Tertanda waktunya untuk jalan-jalan. Kulayangkan pandangan ke langit, awan nan cerah. Tak seperti sore-sore sebelumnya, awan dipenuhi dengan warna hitam, tertanda hujan. Tetapi sore ini hujan tidak turun. Sepertinya Tuhan mendengarkan segala rencana kami, yang kami...

Puisi untuk Bern

HIDUPKATOLIK.COM - BERN memelukku erat. Berulang kali dikecupinya puncak kepalaku seperti yang biasa dia lakukan. Dadaku terasa nyeri, bagai dihujami ribuan pisau bermata tajam. Sembari membenamkan kepala di dadanya, aku terisak. “Aku akan merindukan saat-saat...

Syahdu Senja di Ende

HIDUPKATOLIK.COM - MENTARI membiaskan berkas-berkas jingga. Bayu rembang petang membelai kulit Soekarno. Syahdu nian. Kapal van Riebeeck perlahan membiarkan diri dipeluk pelabuhan Ende. Hari ini 14 Januari 1934. “Dik Inggit, tolong bangunkan Ratna dan Bunda...

Tukang Kayu

HIDUPKATOLIK.com - BEL sekolah berdering keras menandakan waktu istirahat dimulai. Para murid segera keluar dari kelas mereka. Sebagian ke kantin. Sebagian yang lain memilih untuk sekedar bercengkerama di selasar sekolah. Siang ini surya menyengat dengan teriknya namun rimbun daun angsana melindungi kami...

TERBARU

RISING POST IN 3 DAYS