HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Biasa XXXII: 3 Yoh 5-8; Mzm112; Luk 18:1-8
SAAT menyampaikan kisah tentang perjalanan Yesus ke Yerusalem, Lukas menggunakan kesempatan itu untuk menyampaikan beberapa hal penting. Salah satu di antaranya adalah perhatian Yesus kepada orang-orang yang dikucilkan (Luk 17:11-19). Di dalam kisah tersebut, seorang janda yang dianggap rendah oleh masyarakat pada waktu itu, menunjukkan contoh berdoa yang tak kunjung putus. Si janda meminta terus-menerus kepada hakim untuk membela perkaranya. Dia tak berdaya, lemah, dan bergantung pada si hakim. Situasi berubah sebelum kisah ini berakhir. Ketidakberdayaannya berhasil meluluhkan hati sang hakim yang akhirnya membela dia.
Hal yang hendak ditegaskan adalah bahwa Allah tidak terlampau sulit untuk didatangi. Allah kita adalah Allah yang penuh kasih dan murah hati dan kita harus percaya kepada-Nya untuk melakukan apa yang berguna bagi kita. Jika orangtua kita mampu memberikan hal-hal yang baik kepada anak-anaknya, maka Allah akan melakukan hal yang lebih dari itu. Si janda di dalam Injil hari ini menunjukkan kepada kita bahwa dengan berkanjang di dalam doa yang penuh iman dan harapan kokoh, Tuhan akan melakukan yang terbaik melebihi apa yang kita rencanakan.
Sr Grasiana PRR