Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Mengalahkan Polusi Plastik

353
Tempat pembuangan untuk botol plastik bekas di Hanoi, Vietnam. [Dok.AFP/Licensors]
1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memiliki pesan sederhana: “tolak penggunaan plastik satu kali pakai” pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2018. “Beat Plastic Pollution” menjadi tema yang diangkat oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun ini, Selasa, 6/6.

Tema untuk perayaan tahunan pada 5 Juni tahun ini adalah undangan untuk membuat perubahan dalam kehidupan sehari-hari, demi mengurangi beban beratnya polusi plastik di tempat-tempat alami disekitar kita, termasuk satwa liar, dan kesehatan kita sendiri.

Plastik Sekali Pakai (Disposable Plastic)
Meski plastik menjadi barang yang sedemikian berharga untuk digunakan, orang-orang di mana pun telah menjadi sangat bergantung pada plastik sekali pakai (dikenal dengan istilah single-use atau disposable plastic), yang memberikan dampak/ konsekuensi lingkungan yang cukup parah.

Di seluruh dunia, terdapat sekitar 1 juta botol minum plastik yang dibeli setiap menit, dan setiap tahun. Bahkan hingga 5 triliun kantong plastik single-use pakai telah digunakan. Secara keseluruhan, 50 persen dari jumlah tersebut adalah penggunaan sekali pakai.

Hampir sepertiga dari kemasan plastik yang digunakan tersebut lolos dari sistem pengumpulan sampah, menyumbat jalan-jalan kota dunia, dan mencemari lingkungan alam.

Mikroplastik
Dalam pesan untuk Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, António Guterres menyatakan keprihatinan serius dengan mengatakan “dunia kita dibanjiri oleh limbah plastik berbahaya.”

Mantan Perdana Menteri Portugal tersebut menambahkan, “setiap tahun, lebih dari 8 juta ton berakhir di lautan,” ujarnya seraya mengungkapkan, “mikroplastik di laut sekarang lebih banyak daripada bintang-bintang di galaksi kita.”

Polusi plastik mempengaruhi daerah-daerah terpencil di planet ini, termasuk Arctic (sebuah wilayah di sekitar Kutub Utara Bumi-red.). “Jika tren saat ini berlanjut, pada tahun 2050,” Guterres memperingatkan, “lautan kita akan memiliki lebih banyak plastik daripada ikan.”

Mikroplastik adalah potongan plastik kecil yang panjangnya kurang dari lima milimeter yang dapat membahayakan kehidupan laut dan air kita, dan mereka juga masuk ke pasokan air dan masuk ke tubuh manusia. Kehidupan laut, termasuk ikan untuk konsumsi manusia, juga dipengaruhi oleh mikroplastik.

Plastik mengandung sejumlah bahan kimia, banyak yang beracun atau mengganggu hormon. Plastik juga dapat berfungsi sebagai magnet untuk polutan lain, termasuk dioxin, logam dan pestisida.

Guterres memiliki pesan sederhana pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia: “Reject single-use plastic. Refuse what you can’t re-use.” (tolak penggunaan plastik satu kali pakai. Tolak apa yang tidak dapat Anda gunakan kembali).

Paus Fransiskus
Paus Fransiskus seorang pencetus semangat lingkungan menerbitkan ensiklik “Laudato Si” pada tahun 2015. Ia mengambil pendekatan integral dan holistik ke dunia yang diciptakan, dengan implikasi etis, moral, sosial, dan politik pada manusia.

Paus menandai Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada Selasa lalu, 5/6, dengan cuitan doa (@Pontifex): “Lord, reawaken in us a sense of praise and gratitude for our Earth, and for everything you have created.” (Tuhan, bangunlah di dalam diri kami, rasa pujian dan syukur untuk Bumi kita, dan untuk semua yang telah Tuhan ciptakan).

Perdana Menteri India, Narendra Modi selaku tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, turut memberikan cuitan lewat akun : “Together, let us ensure that our future generations live in a clean and green planet, in harmony with nature.” (Bersama-sama, mari kita pastikan bahwa generasi masa depan kita hidup di planet yang bersih dan hijau, selaras dengan alam).

 

Sumber: vaticannews.va (Robin Gomes)
Diterjemahkan oleh: Antonius Bilandoro

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here