MELIHAT “URBI ET ORBI” DARI KUBAH BASILIKA SANTO PETRUS

343
Berfoto di Kubah Basilika Santo Petrus, Vatikan, penulis (Cosmas Christanmas) bersama Pastor FX Wahyudi MSC yang sedang berkarya di Generalat MSC di Roma, 17 Mei 2007.
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – SETIAP Paskah dan Natal (selain sesaat setelah terpilihnya Paus baru), Paus senantiasa memberikan pesan dan berkat apostolik Urbi et Orbi (untuk Kota Roma dan Dunia) dari Basilika Santo Petrus di Vatikan. Pesan ini biasanya dinanti-nantikan oleh seluruh umat manusia, khususnya umat Katolik, karena intinya bersifat kemanusiaan dan persaudaraan, serta menyerukan keadilan dan perdamaian.

Basilika Santo Petrus adalah Gereja Katolik yang terbesar di dunia. Menjadi lebih istimewa karena didirikan di atas makam Santo Petrus, seorang murid Yesus dan Paus Pertama. Basilika yang sekarang, dirancang oleh Donato Bramante, Michelangelo, Carlo Maderno, dan Gian Lorenzo Bernini, mulai didirikan pada 18 April 1506 dan selesai 18 November 1626. Basilika ini terletak di wilayah Vatikan.

Selain Basilika Santo Petrus, Kota Roma masih memiliki 3 gereja kepausan dengan sebutan basilika yaitu Katedral (tempat takhta Paus selaku Uskup Roma) Yohanes Lateran, serta Santa Maria Majiore, dan Santo Paulus di Luar Tembok. Di tambah dengan Basilika Santo Laurensius di Luar Tembok (dikenal sebagai “lima basilika utama” Roma), keempat basilika ini terletak di Kota Roma, di luar tembok Vatikan.

Basilika Santo Petrus selalu menjadi tujuan utama para peziarah Katolik datang ke Vatikan di Kota Abadi. Karena di sinilah tempat Paus menyelenggarakan kegiatan liturgi utamanya, di dalam basilika maupun di Lapangan Santo Petrus yang menghampar luas di depannya. Lapangan ini dapat memuat hingga 80.000 pengunjung sekaligus, tempat umat mengikuti audiensi umum dengan Bapa Suci, mendengarkan pesan dan berkat Urbi et Orbi itu, atau menantikan pengumuman terpilihnya Paus baru.

Basilika Santo Petrus menjadi ‘lebih utama’ daripada Katedral Santo Yohanes Lateran karena dekat tempat tinggal resmi Paus, terletak di dalam wilayah Vatikan, dan adanya lapangan Santo Petrus yang luas itu. Di dalam Basilika Santo Petrus, terdapat banyak sekali mahakarya seni warisan para pelukis agung, khususnya Michelangelo. Sedangkan di lantai bawah Basilika Santo Petrus ini, telah dimakamkan 91 Paus, terakhir adalah Santo Yohanes Paulus II yang meninggal 2 April 2005.

Kubah Basilika Santo Petrus

Berkunjung ke Basilika Santo Petrus, akan lebih lengkap lagi kalau memanfaatkan kesempatan naik tangga hingga ke puncak kubah (dome atau cupola), sebuah mahakarya lain dari Michelangelo. Dari kubah ini pengunjung dapat melihat ke bawah yaitu lantai dasar Basilika Santo Petrus, lapangan Santo Petrus, dan kota Roma.

Kubah Basilika Santo Petrus ini adalah bangunan tinggi penanda kota Roma. Kubah ini tingginya 136,57 meter dan merupakan bangunan tertinggi di Roma hingga tahun 2016. Diameter (garis tengah) lingkaran dalamnya adalah 41,47 meter, sedikit lebih kecil daripada 2 dari 3 kubah besar lainnya.

Untuk mencapai kubah, pengunjung bisa naik 231 anak tangga (bisa juga naik lift/elevator) ke lantai pertama. Dari sini pengunjung bisa melihat ke bawah ke dalam Basilika Santo Petrus. Ketika sedang ada koor di bawahnya, akan terdengar suara melambung bagaikan suatu pengalaman gaib. Melihat ke luar, berjejer deretan patung Yesus beserta para rasul, pemandangan umum yang kita biasa lihat dari lapangan Santo Petrus. Di lantai pertama ini juga tersedia suvenir dan minuman kecil.

Setelah itu masih ada 320 anak tangga berikutnya menuju puncak kubah. Bagian ini tidak menyediakan elevator, tetapi anak-anak tangga yang sempit (sedikit lebih lebar dari ukuran badan orang dewasa). Semakin naik, anak-anak tangga ini akan berputar bagaikan spiral yang semakin miring dan mengecil seturut bangunan kubah. Menjelang puncak kubah, pengunjung mesti berpegangan pada seutas tali untuk menjaga keseimbangan badan.

Sepanjang pendakian ke kubah, ventilasi udara selalu terjaga sehingga pengunjung tidak sampai sesak napas. Untuk turun, ada tangga ke arah berlawanan, juga melingkari bangunan kubah, jadi pengunjung tidak akan saling bertabrakan.

Tidak semua pengunjung Basilika Santo Petrus mengambil pengalaman mendaki kubah ini, sebab ada tanda masuk terpisah. Yang sudah mencapainya, semoga dapat lebih melihat inti pesan Urbi et Orbi, untuk Roma dan Dunia tentang kemanusiaan, persaudaraan, keadilan, dan perdamaian.

Selamat Paskah 2021!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here