HIDUPKATOLIK.COM – Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah. Mal. 3:1-4; Mzm. 24:7,8,9,10; Luk.2:22-40 (panjang) atau Luk. 2:22-32 (singkat).
HARI ini Gereja Kudus merayakan pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah. Injil menuturkan perjumpaan Simeon dengan Kanak Yesus. Saat Maria dan Yusuf melaksanakan ritus pembaktian anak baru lahir itu, Simeon sedang berada di Bait Allah. Bagi Simeon, berjumpa dengan Yesus itu adalah segalanya, maka dia menyambut dan menatang Bayi Yesus seraya berkata: “Sekarang Tuhan biarkanlah hambamu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu. Sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu yang telah Engkau sediakan….” (Luk. 2:29-30). Perjumpaan yang sudah lama dinantikan itu memberi rasa sukacita. Itu sama dengan kepenuhan hidup, tidak ada lagi yang perlu dikejar.
Pantas belajar dari Simeon bahwa Tuhan adalah segalanya. Memiliki banyak hal: karier, jabatan, materi, sahabat, semua itu baik dan perlu. Tetapi perlu disadari dari lubuk hati terdalam bahwa itu bukanlah segalanya. Jikalau belum menjadikan Tuhan sebagai dasar hidup, semua yang lain jadi kesementaraan dan keduniawian saja yang akhirnya orang tidak pernah merasa puas dan bahagia dalam hidup ini.
Menjadikan Allah jadi kegenapan dari apa yang kita cari dan usahakan dalam hidup ini. Bila Allah jadi segalanya, kita pun akan bahagia menjalani hidup ini dan dapat mensyukuri yang sudah kita capai dan kita miliki. Kita jumpai Tuhan selalu dalam kehidupan harian kita lewat doa, merenungkan sabda-Nya, merayakan sakramen agar kita menjalani hidup ini dengan rasa syukur.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)