HIDUPKATOLIK.COM – Dalam rangka kunjungan ke kedua negarga tersebut, Kantor Pers Takhta Suci telah merilis logo dan motto untuk Perjalanan Apostolik Paus ke Turki dan Lebanon, yang akan berlangsung masing-masing pada 27-30 November 2025 ke Turki dan 30 November hingga 2 Desember 2025 ke Lebanon.
Paus akan pertama kali mengunjungi Turki untuk memperingati 1700 tahun Konsili Nicea. Ia akan mengunjungi Ibu Kota Ankara, Istanbul; dan kota İznik (di lokasi Nicea kuno).
Logo Perjalanan Apostolik ke Turki sesungguhnya mencerminkan peringatan penting ini karena terdiri dari lingkaran yang mengelilingi Jembatan Dardanelles, yang melambangkan pertemuan Asia dan Eropa, serta melambangkan Kristus sebagai jembatan antara Tuhan dan umat manusia.
Di bawah jembatan, terdapat ombak yang menggambarkan air baptisan dan Danau Iznik. Di sebelah kanan logo terdapat Salib Yubileum 2025, sementara di kiri atas terdapat tiga cincin yang saling terkait melambangkan Tritunggal Mahakudus.
Logo ini mencerminkan motto Perjalanan ini, yaitu “Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan”, yang diambil dari surat Santo Paulus kepada Jemaat di Efesus (ayat 4:5).
Lingkaran melambangkan keesaan Allah; jembatan, satu iman yang mempersatukan bangsa-bangsa; dan ombak, baptisan yang memberikan kehidupan baru kepada anak-anak Allah. Ini mengajak kita untuk membangun persaudaraan dan dialog antara Timur dan Barat.”
Ke Lebanon
Setelah kunjungan ke Turki, Paus akan bertolak ke Lebanon, di mana ia akan mengunjungi Ibu Kota Beirut, serta kota-kota lainnya seperti Annaya, Harissa, Bkerké, dan Jal Ed Dib.
Logo kunjungan ini menampilkan Paus dengan tangan kanannya terangkat memberi berkat, diapit oleh seekor merpati, yang melambangkan perdamaian, dan pohon cedar, yang melambangkan sejarah iman dan kerukunan antaragama Lebanon yang kaya. Di sebelah kanan gambar terdapat Salib berbentuk jangkar, dari logo Yubileum 2025, yang melambangkan harapan teguh yang didasarkan pada iman kepada Kristus.
Warna biru tua, merah muda lembut, hijau, dan biru muda mengekspresikan ketenangan, dipadukan dengan warna putih untuk mencerminkan kerinduan Lebanon akan perdamaian.
Motto “Berbahagialah Pembawa Damai”, yang diambil dari Injil Matius, “mengandung pesan inti Kunjungan ini, yaitu untuk menghibur rakyat Lebanon dan mendorong dialog, rekonsiliasi, dan kerukunan di antara semua komunitas.” (fhs)
