PMKRI, PMII dan MADN Bersatu Merawat Kebangsaan

106
Angelo Wake Kako, Aminuddin Ma'ruf dan Yakobus Kumis dalam Dialog Kebangsaan, Hotel Palace Pontianak, Kamis 11/11. (Dok. PMKRI)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – YAKOBUS Kumis, Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), mengaku gusar dengan pelbagai kelompok anti Pancasila yang marak muncul belakangan ini.

Itu diungkapkan Yakobus saat menerima kunjungan Angelius Wake Kako, Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Aminuddin Ma’ruf, Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), di aula Hotel Kapuas Palace, Pontianak, Kamis, 10/11/2016. “Tidak layak kelompok yang anti Pancasila berada di Bumi Indonesia. Jangan menodai kerukunan di Indonesia dengan kepentingan sekelompok orang,” tegas Yakobus.

Selama lebih dari dua jam, ketiga tokoh pemuda ini bersama para kader dari ketiga organisasi serta peserta lainnya membahas mengenai kondisi bangsa, yang gaduh karena ulah dari kelompok-kelompok intoleran. Aminuddin mengapresiasi kesediaan pengurus MADN menerima mereka dan berdialog terkait kondisi bangsa saat ini. “Kami ingin memastikan bahwa kondisi di daerah-daerah itu tetap kondusif. Kami apresiasi atas upaya pemuda dan tokoh lintas agama sehingga situasi kebhinekaan masih terjaga,” katanya.

Komitmen kebangsaan yang sudah menjadi kesepakatan para pendahulu kita, kata Aminuddin, harus terus dijaga dalam bingkai NKRI. PMII, lanjut Aminuddin, memastikan dan menjamin para kadernya untuk terus membangun komunikasi dengan semua pihak dalam rangka menjaga kebhinekaan Indonesia.

Para peserta Dialog Kebangsaan
Para peserta Dialog Kebangsaan (Dok. PMKRI)

Segendang sepenarian dengan Aminuddin, Angelo – sapaan Angelius Wake Kako menegaskan; NKRI dan Pancasila tak bisa diganggu gugat. “Jangan terprovokasi dengan situasi yang terjadi di Jakarta. Kehadiran kita, dalam rangka mengajak semua elemen bangsa, khususnya yang ada di daerah – daerah untuk bersatu memupuk kembali semangat kebangsaan kita yang kian hari kian terkoyak,” ujar pemuda asal Ende Flores NTT ini.

Kepada mahasiswa Katolik di seluruh Indonesia, Angelo menyerukan untuk terus membangun kerjasama dengan semua pihak. “Konsensus kebangsaan kita sudah final, bahwa Pancasila adalah landasan kehidupan kebangsaan kita. Semua rakyat harus bersatu mempertahankannya,” tulis Angelo dalam pesan singkatnya.

Angelo mengecam keras atas tindakan kelompok-kelompok intoleran yang anti kebhinekaan Indonesia. PMKRI, katanya, akan senantiasa berada di garis depan bersama Organisasi Kemasyarakatan Pemuda lainnya, membangun dialog dan komunikasi untuk menjaga Indonesia yang jelas-jelas bhineka ini. “Sekali lagi, NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika itu sudah final. Tidak bisa diganggu gugat dan tak ada kompromi,” pungkas Angelo.

Edward Wirawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here