Kecantikan sang Pengantin Tuhan

9736
Kecantikan Pengantin Tuhan (foto: RP. Yohanes Kopong Tuan)
4.2/5 - (10 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Kecantikan sang Pengantin Tuhan

Pada kesempatan ini, pater Yohanes Kopong Tuan, misionaris MSF yang kini tinggal di Manila, kembali mengirimkan sebuah tulisan tentang kehidupan membiara terutama bagaimana Kaum Muda menjawab Panggilan Tuhan untuk menjadi seorang Biarawan atau Biarawati.


Kecantikan ataupun kegantengan seringkali dikatakan relatif. Namun bagi saya itu tidak ada satupun yang relatif karena semua yang terbaik dan terindah adalah anugerah dari Tuhan.

Ketika suara kepasrahan dua gadis muda dari Vietnam (Sr. Tuyet RMI) dan Soe-NTT (Sr. Agnes RMI) terdengar membahana dalam ikrar setia Kaul Pertama dan ketika kerudung abu menutupi kepala mereka pada senja ini, 29 Juni 2017 di Kapel para suster Claretian, kecantikan mereka semakin memancarkan pesona anugerah Tuhan.

Bangga, terharu dan tertegun pada keberanian mereka berdua, dan juga keberanian para gadis belia lainnya yang sedang meniti jejak panggilan Tuhan. Hanya satu kata terucap, Puji Tuhan atas anugerah terindah yang diberikan kepada Gereja dan kini kecantikan mereka menjadi persembahan hidup pada Tuhan menghiasi wajah Gereja.

Di saat banyak orang berlomba mempercantik diri dalam satu harap dipersunting seorang lelaki, masih ada gadis belia yang mempersembahkan kecantikan mereka menjadi “pengantin” Tuhan. Ketika banyak orang menjadikan kecantikan sebagai jaminan untuk mendapatkan pasangan, kedua gadis dalam ikrar setia menjadi “pengantin” Tuhan sedang mengabarkan bahwa kecantikan tak perlu dikejar, kecantikan tak butuh polesan tetapi kecantikan adalah sebuah perjuangan, sebuah keberanian memberikan jawaban sebagai “pengantin” Tuhan.

Sebagai manusia normal yang benar-benar masih belia, mereka juga tentu memiliki perasaan untuk dicintai dan mencintai seorang lelaki sebagai kekasih. Sebagai manusia normal yang hidup dalam arus perkembangan zaman, mereka juga menginginkan untuk tampil gaya anak muda zaman ini: rambut di rebonding (salah satu cara meluruskan rambut-red.) dengan dibalut warna kesukaan, atau dandanan celana jeans ketat dan pendek serta baju teng top. Namun itu tidak mereka lakukan. Bukan berarti mereka menolak. Itu tidak mereka wujudkan bukan karena tidak mengimpikan.

Bagi mereka kecantikan adalah jalan perjumpaan dengan Sang Pencipta yang mengubah seluruh daya kehidupan mereka yang bukan lagi menjadi milik mereka sendiri tetapi menjadi milik Tuhan dan Gereja.

Kecantikan bukan lantaran pengakuan dari orang lain, melainkan bermula dari pengakuan akan keindahan karya cipta sang Pencipta yang akhirnya menuntun mereka untuk mempersembahkan persembahan terindah kepada Tuhan yaitu Hidup dan diri serta kecantikan mereka kepada-Nya (bdk. 2 Tim 4:6-8.17-18; Mt 16:13-19).

Persembahan Hidup mereka sore hari ini sedang berbicara kepada saya dan kita semua bahwa mereka bukannya gagal dalam bercinta atau tidak “laku”, namun adalah sebuah Kemenangan Cinta sebagai “pengantin” Tuhan.

Senyum bahagia mereka senja ini adalah sapaan ramah bagi kita bahwa mereka adalah gadis tercantik yang tak pernah luntur sedikitpun kecantikan mereka, lantaran kecantikan mereka adalah keberanian menunjukan kepada dunia bahwa kebahagiaan sore ini karena Kecantikan Mereka Sebagai “Pengantin” Tuhan.

Manila: Hunyo-29-2017

Fr. Juan Tuan MSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here