Hari Air Sedunia: Air adalah Hak Asasi Manusia

721
Hari Air Sedunia, diperingati setiap 22 Maret. [dok.ist.]
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret. Pada tahun 2019 mengangkat tema internasional “Leaving No One Behind” yang diadaptasi dalam tema Indonesia “Semua Harus Mendapatkan Akses Air”.

Hari Air Sedunia dirayakan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih. Selain itu, World Water Day juga diperingati sebagai usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.

Terjadinya kekurangan air pada musim kemarau dan kelebihan air pada musim hujan dan bencana terkait hidrometeorologi (bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, angin, kekeringan, banjir, badai, longsor, angin topan, gelombang, atau angin) serta rendahnya kualitas air akibat pencemaran menjadi tantangan yang perlu kita atasi bersama.

Baca: https://www.hidupkatolik.com/2019/03/20/33995/krisis-air-di-manila-kardinal-tagle-serukan-umat-untuk-menyerbu-surga/

Peringatan Hari Air Sedunia atau World Water Day secara resmi diumumkan pertama kalinya pada saat Sidang Umum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) ke-47 pada 22 Desember 1992 di kota Rio de Janeiro, Brasil.

“Water for All” adalah Tema Hari Air Sedunia (World Water Day) 2019. [dok.worldwaterday.org]
PBB bersama anggotanya termasuk negara Indonesia memutuskan Hari Air Sedunia atau World Water Day jatuh pada 22 Maret dan mulai diperingati sejak tahun 1993.

Tema Hari Air Sedunia
Hari Air Dunia (HAD) mempunyai tema khusus yang diperingati setiap tahun sebagai berikut:

    • 1994: Caring for Our Water Resources is Everyone’s Business (Peduli terhadap Sumber daya Air adalah Tanggung Jawab Setiap Orang)
    • 1995: Water and Woman (Air dan Perempuan)
    • 1996: Water for Thirsty City (Air bagi Kota-kota yang Kehausan)
    • 1997: The World’s Water: is There Enough? (Air Dunia: Apakah Cukup?)
    • 1998: Groundwater – the Invisible Resource (Air Tanah-Sumber Daya yang Tidak Terlihat)
    • 1999: Everyone Lives Downstream (Setiap Orang Tinggal di Kawasan Hilir)
    • 2000: Water for 21st Century (Air untuk Abad 21)
    • 2001: Water for Health (Air untuk Kesehatan)
    • 2002: Water for Development (Air untuk Pembangunan)
    • 2003: Water for Future (Air untuk Masa Depan)
    • 2004: Water and Disasters (Air dan Bencana)
    • 2005: Water for Life (Air untuk Kehidupan)
    • 2006: Water and Culture (Air dan Kebudayaan)
    • 2007: Copying with Water Scarcity (Menanggulangi Kelangkaan Air)
    • 2008: Sanitation (Berkaitan dengan tahun sanitasi internasional)
    • 2009: Trans Boundary Water (Air Lintas Batas)
    • 2010: Clean Water for a Healty World (Air Bersih untuk Dunia yang Sehat)
    • 2011: Water for Cities (Air untuk Perkotaan)
    • 2012: Water and Food Security (Air dan Ketahanan Pangan)
    • 2013: Water Cooperation (Tahun Kerja sama Air Internasional)
    • 2014: Water and Energy (Air dan Energi)
    • 2015: Water and Sustainable Development (Air dan Pembangunan Berkelanjutan)
    • 2016: Water and Jobs (Hubungan Air dan Pekerjaan yang Dimiliki)
    • 2017: Wastewater:The Untapped Resource (Air Limbah: Sumber Daya yang Belum Dimanfaatkan)
    • 2018: Nature From Water atau Nature-based Solutions for Waters (Solusi Berbasis Alam untuk Air)
    • 2019: Water for All, Leaving No One Behind (Air untuk Semua: Tiada satupun kalangan yang tidak mendapatkan akses untuk air bersih).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here