Renungan Harian 4 April 2023 “Skeptis dan Pertobatan”

38
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COMKis.3:11-26; Mzm.8:2a,5,6-7,8-9; Luk.2:42- 3:11

HATI manusia tidak jarang keras seperti batu. Diperlukan proses lama untuk mengubahnya. Setelah euforia awal dengan banyaknya orang bertobat saat mendengar kabar kebangkitan Yesus dari para rasul, muncul penolakan dari kaum tua-tua Yahudi, para imam Bait Allah dan kaum Saduki. Mukjizat kesembuhan orang lumpuh di pintu Gerbang Indah Bait Allah pun masih disikapi secara skeptis. Karena itu, Petrus harus berkhotbah panjang-lebar menghubungkan sejarah bangsa Israel dengan iman akan Yesus yang bangkit.

Jangankan kaum Yahudi yang sebagian memang anti Yesus, para rasul yang menjadi rekan kerja Yesus pun masih bisa ragu-ragu atas fakta Paskah. Yesus yang muncul tiba-tiba menampakkan diri-Nya harus meyakinkan rasul-rasul-Nya dengan menunjukkan luka di tangan dan kakinya. Bahkan Ia sampai harus meminta ikan untuk dimakan, supaya mereka percaya. Setelah itu barulah Yesus dapat menugasi mereka untuk mewartakan pertobatan dan pengampunan dosa ke ujung bumi.

Jangan heran jika menghadapi skeptisisme dan keraguan orang lain akan kebangkitan Yesus. Di kalangan orang kristen pun ada sikap tidak peduli dengan kebangkitan Tuhan. Hidup dijalani seolah- olah Tuhan tidak ada. Tuhan ternyata tidak hanya perlu bangkit bagi manusia secara umum, tetapi harus pertama-tama bangkit dalam diri kita masing-masing, supaya kita bertobat dan dapat menjadi agen pertobatan bagi dunia.

Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here