HIDUPKATOLIK.COM – Pesta St. Leo Agung, Paus; Rm 15:14-21; Mzm 98:1,2-3ab,3cd-4; Luk 16:1-8
YESUS memberi sebuah perumpamaan untuk mengajarkan sikap yang tepat terhadap uang dan harta. Semua orang tanpa kecuali dapat tergelincir, karena akar segala kejahatan ialah cinta uang (1 Tim 6:10). Lukas juga mencatat orang-orang Farisi sebagai hamba-hamba uang (16:14), yang menyebabkan mereka keras hati dan tidak berbelas kasih. Yesus ingin menjauhkan para murid dari bahaya ini.
Bendahara yang tidak jujur itu dipuji karena memiliki sifat cerdik. Ia mampu menyelamatkan diri dari ancaman dan tekanan. Kendati merugikan majikannya, ia memberi keuntungan dan jasa besar bagi para hamba yang berhutang supaya kelak mereka bertindak baik kepadanya. Kecerdikan ini dikontraskan dengan anak-anak terang yang kadang terlihat santai, terlalu mudah percaya, kurang cerdik atau naif, dan mudah ditipu.
Gereja mengenang Santo Leo Agung, Paus di tahun 440-461, pada masa-masa sulit Gereja yang diserang pasukan barbar dan tersebarnya ajaran sesat di dalam Gereja sendiri. Beliau menghadapi dengan amat berani, sekaligus bersikap lembut dan rendah hati sehingga mampu meluluhkan hati seorang panglima perang yang hampir membumihanguskan kota Roma pada tahun 452. Paus Leo Agung wafat 10 November 461 pada usia 70 tahun.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta