Kemajemukan Indonesia Jangan Diabaikan

108
(Sumber: Kemenag.go.id)
1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – ALMARHUM K. H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selalu mengingatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah milik bersama bangsa Indonesia, bukan milik golongan maupun perseorangan. Karena itu harus dikelola dengan konstitusi negara Indonesia bukan dengan yang lainnya. Demikian penegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika memberikan sambutan pada Haul Gus Dur ke-7, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat, 23/12, malam.

“Saya percaya Gus Dur pasti gemes, geregetan kalau melihat ada kelompok, sekelompok, atau orang-orang yang meremehkan konstitusi; yang mengabaikan kemajemukan kita; yang memaksakan kehendak dengan aksi-aksi kekerasan, radikalisme, terorisme,” kata Presiden seperti dilansir setkab.go.id, (24/12).

Lanjut Jokowi, akhir-akhir ini di media sosial maupun dunia nyata ada beberapa orang yang sudah lupa, tidak mengerti, maupun tidak bisa membedakan kritik, hasutan, maupun hujatan. “Lupa semuanya kita. Mana yang kritik mana yang ujaran kebencian, mana yang kritik mana yang makar,” ungkap Presiden.

Jika hal ini diteruskan, lanjut Presiden, energi bangsa Indonesia akan habis hanya untuk ribut hal-hal yang tidak perlu sehingga lupa dengan strategi besar negara, upaya mensejahterakan rakyat, strategi ekonomi negara, juga strategi industri ke depan untuk membuka lapangan kerja bagi rakyat. “Kalau almarhum Gus Dur masih ada, ada yang memberitahu kita, kita ini masih kayak anak TK. Pasti digitukan oleh Gus Dur,” ujar Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, bangsa Indonesia harus bersyukur, ketika banyak negara goyah mencari pedoman hidup, Indonesia mempunyai Pancasila. Ketika negara lain kebingungan mencari panduan berbangsa dan bernegara, Indonesia mempunyai Pancasila. “Seharusnya kita bisa membangun lebih cepat, bergerak lebih cepat, bergotong royong lebih cepat sehingga kita menjadi negara yang memenangkan persaingan. Agar kita menjadi bangsa yang berdaulat, bangsa yang mandiri, dan bangsa yang berkepribadian,” tuturnya.

Presiden mengingatkan, Gus Dur adalah sosok yang selalu optimistis dalam memandang Indonesia ke depan. Ketika mengambil keputusan yang rumit, Presiden Jokowi mengaku suka teringat kata-kata Gus Dur, “gitu saja kok repot”.

Dalam acara Haul Gusdur ketujuh ini, hadir pula tiga calon Gubernur DKI Jakarta. Presiden Jokowi juga sempat memangggil Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purnama, dan Anies Baswedan, serta berpesan agar ketiganya rukun dalam kompetisi. “Silakan berdiri semuanya. Lha mbok ya begitu, yang rukun. Wong kita ini kan saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Persaudaraan itu yang diajarkan oleh Gus Dur,” tutur Presiden.

(Sumber: Detik.com)
(Sumber: Detik.com)

Haul ketujuh Gus Dur ini selain dihadiri ribuan orang juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siraj, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo, Kardinal Darmaatmadja SJ, Pendeta SAE Nababan mewakili umat Kristen, Yanto Jaya dari Parisada Hindu Dharma Indonesia, Banthe Suryanadi Mahatera dari Buddha, serta beberapa wakil kelompok penghayat kepercayaan. (ANS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here