HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Pekan XIII: Kej.23:1-4,19; 24:1-8, 62-67; Mzm.106:1-2, 3-4a, 4b-5; Mat.9:9-13
SETELAH Khotbah di bukit, Matius melukiskan satu bagian dari mukjizat yang dibuat oleh Yesus (Mat. 8-9). Di tengah-tengah mukjizat tersebut, Yesus memanggil Matius, seorang yang juga disebut Levi (Mrk. 2:14). Ia dipanggil saat sedang bekerja, lalu dia mengikuti Yesus. Penghasilan para pemungut pajak tidak terlalu tinggi. Namun dalam kehidupan orang-orang Israel, mereka dipandang rendah karena mereka mengumpulkan pajak untuk Roma, sebuah kekuasaan asing yang dibenci oleh orang-orang Yahudi.
Panggilan Matius menegaskan bahwa Kerajaan Allah secara sah terbuka untuk semua orang tanpa pengecualian. Jika seorang pemungut cukai yang dianggap hina saja dipanggil oleh Yesus untuk terlibat dalam pekerjaan-Nya, bagaimana mungkin ada kelompok lain yang tidak diperbolehkan masuk kedalam KerajaanNya? Semua orang dipanggil untuk berpartisipasi dalam menyebarluaskan Kabar Gembira Kerajaan Allah.
Apakah komunitas kita cukup terbuka bagi kelompok lain seperti Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus? Komunitas kita akan menjadi tanda yang nyata dari Kerajaan Allah jika terbuka terhadap orang lain.
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma
