Paus Tandaskan Keluarga Ulma Adalah Simbol Nilai-nilai yang Tidak Boleh Dikhianati

183
Wiktoria Ulma (kiri) bersama anak-anaknya.
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Menjelang beatifikasi keluarga Ulma pada 10 September, Paus Fransiskus menjunjung tinggi kesaksian iman kolektif mereka dalam memberikan hidup mereka untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II.

Paus Fransiskus

Semoga pengorbanan yang dilakukan keluarga Józef dan Wiktoria Ulma serta anak-anaknya yang tak segan-segan memberikan nyawanya untuk membantu delapan orang asal Yahudi, bagi kita dan generasi mendatang menjadi simbol kesetiaan terhadap nilai-nilai yang tidak boleh dikhianati, bahkan di bawah ancaman kematian.

Uskup Agung Edgar Peña Parra, Pengganti Sekretariat Negara Vatikan, menulis kata-kata tersebut dalam surat atas nama Paus Fransiskus.

Surat itu dikirimkan kepada Pastor Miroslaw Kalinowski, Rektor Universitas Katolik Lublin, yang menerbitkan buku “Martyred and Blessed Together: The Extraordinary Story of the Ulma Family”.

Refleksi krisis masa lalu dan saat ini

Dalam suratnya, Uskup Agung Peña Parra mengatakan Paus berharap bahwa “mengingat peristiwa Perang Dunia II, yang mengakibatkan pemusnahan jutaan orang, termasuk anak-anak yang tidak bersalah, dan Holocaust yang dialami oleh orang-orang Yahudi, akan mendorong refleksi terhadap situasi global saat ini.”

Uskup Agung mencatat bahwa Paus Fransiskus sering menyesali bahwa dunia kita terkoyak oleh “perang dunia ketiga yang terjadi sedikit demi sedikit”.

“Para penulis, penerbit, Universitas Katolik Yohanes Paulus II Lublin, dan seluruh pembaca berdoa kepada Tuhan dan menerima berkat tulus dari Paus,” tulis Uskup Agung Peña Parra.

Buku mendalam tentang Ulmas

Buku tentang keluarga Ulma ditulis oleh Manuela Tulli, seorang jurnalis Italia di kantor berita ANSA, dan Pastor Pawel Rytel-Andrianik, kepala Vatican News bagian Polandia, dan wakil direktur Heschel Center di Universitas Katolik Lublin.

Buku ini mengeksplorasi kehidupan dan kemartiran keluarga Ulma selama Perang Dunia II dan Holocaust.

Buku ini juga memberikan gambaran sekilas tentang orang-orang Yahudi yang tewas bersama Ulmas: Shaul Goldman dan keempat putranya, Lea Didner dan putrinya Reszla, dan Golda Grünfeld.

Ini mencakup foto-foto yang diambil oleh Józef Ulma, dan diterbitkan dalam tiga bahasa.

Misa Beatifikasi

Kardinal Marcello Semeraro, Prefek Dikasteri Penggelaran Para Kudus, dan Uskup Agung Stanisław Gądecki, Presiden Konferensi Waligereja Polandia, masing-masing menyumbangkan kata pengantar dan pendahuluan buku ini.

Beatifikasi keluarga Ulma, yang dibunuh pada Maret 1944 karena membantu orang Yahudi, akan berlangsung pada 10 September di Markowa, tempat mereka tinggal.

Kardinal Semeraro akan merayakan Misa beatifikasi, diikuti oleh hampir 1.000 imam dan 80 kardinal serta uskup dari Polandia dan luar negeri, dengan lebih dari 32.000 umat terdaftar untuk hadir.

Kepala Rabi Polandia juga akan hadir pada Misa tersebut.

Anggota keluarga yang dibeatifikasi adalah Jozef dan Wiktoria Ulma serta anak-anak mereka Stanisława, Barbara, Władysław, Franciszek, Antoni, Maria, dan seorang anak yang tidak disebutkan namanya. **

Emanuela Campanile (Vatican News)/Frans de Sales

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here