Pesparani III Resmi Ditutup, Umat Katolik Diajak Jadi ‘Duta Bhinneka Tunggal Ika

386
Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC (kiri) menyerahkan "Bola Perdamaian Elang Bondol" kepada perwakilan peserta Pesparani Katolik Nasional III saat seremoni penutup. (Dok. Humas Pesparani Katolik Nasional III)
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC mengajak umat Katolik, khususnya para peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III, menjadi “Duta Bhinneka Tunggal Ika.”

“Kebersamaan dalam keberagaman bukan sekadar tema pesta kita tapi juga apa yang telah kita perkaya selama lima hari di Jakarta. Tidak sampai di sini, Pesparani merupakan momen kebersamaan dalam keberagaman yang harus dihidupi secara konkret di tempat masing-masing,” ujar Mgr. Antonius dalam sambutan seremoni penutup di Ancol Beach City International Stadium, Jakarta Utara, pada Selasa, 31 Oktober 2023.

Ia berharap Pesparani mampu mendorong umat Katolik untuk mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila, bukan sekadar menghafalnya.

“Jadilah ‘Duta Bhinneka Tunggal Ika’ sehingga kebersamaan dalam keberagaman sungguh menjadi sumber kedamaian di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

Mgr. Antonius, yang adalah juga uskup Keuskupan Bandung, menutup secara resmi perhelatan akbar Pesparani Katolik Nasional III dengan menyerahkan “Telur Perdamaian Elang Bondol” kepada perwakilan peserta.

Hadir pada seremoni penutup adalah sejumlah penjabat gubernur dan bupati, beberapa pejabat kementerian, anggota DPR-RI dan DPRD serta pejabat Mabes Polri.

Sementara dalam sambutannya, Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Nasional III, Sebastian Salang, mengajak para peserta untuk menjadi agen pembawa damai dengan mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila di kampung halaman mereka masing-masing.

“Kita semua akan kembali ke kampung halaman kita masing-masing. Jadilah agen yang membawa damai dan jadilah agen yang tetap menjaga Pancasila. Menjaga Pancasila sama dengan menjaga Indonesia,” ujarnya.

Sebelum menutup secara resmi Pesparani Katolik Nasional III, Mgr. Antonius memimpin Perayaan Ekaristi konselebrasi. Bertindak sebagai konselebran adalah sepuluh uskup, termasuk Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, dan puluhan imam.

Pesparani Katolik Nasional adalah aktivitas seni budaya masyarakat Katolik dalam bentuk pagelaran dan lomba musik liturgi dengan tujuan mengembangkan pemahaman, penghayatan dan pemgamalan masyarakat Katolik terhadap ibadah/liturgi Gerejani.

Tiga belas cabang – paduan suara dewasa campuran, paduan suara Orang Muda Katolik (OMK), paduan suara dewasa pria gregorian, paduan suara dewasa wanita, paduan suara anak, paduan suara remaja gregorian, Mazmur dewasa, Mazmur OMK, Mazmur remaja, Mazmur anak, tutur Kitab Suci, cerdas cermat rohani anak, dan cerdas cermat rohani remaja – dan satu cabang lomba bersifat eksibisi yakni paduan suara etnik OMK – dilombakan dalam Pesparani Katolik Nasional III pada 29-30 Oktober 2023 di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta Pusat.

Dewan juri beranggotakan 52 orang – didampingi oleh 13 inspektur – mendapat mandat untuk melakukan penjurian terhadap semua cabang lomba yang diikuti oleh 38 kontingen dari semua provinsi di Indonesia.

Lomba berlangsung tertib. Setidaknya dua petugas menjaga setiap pintu ruangan yang dipakai untuk lomba. Pintu hanya bisa dibuka ketika peserta telah selesai tampil.

Bertema “Kebersamaan Dalam Keberagaman,” Pesparani Katolik Nasional III dituanrumahi oleh Provinsi DKI Jakarta, meneruskan tongkat estafet tuan rumah Pesparani Katolik Nasional. Sebelumnya Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masing-masing menjadi tuan rumah Pesparani Katolik Nasional I (2018) dan Pesparani Katolik Nasional II (2022).

Katharina Reny Lestari

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here