HIDUPKATOLIK.COM – Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dalam kerja sama dengan Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Makassar (KAMS), telah menginisiasi sebuah program pendampingan kewirausahaan sosial yang pertama bagi Orang Muda Katolik (OMK) setempat.
Bertajuk “OMKPreneur Camp,” program yang juga didukung oleh Komisi Pemberdayaan Sosial-Ekonomi KWI dan KAMS ini digelar pada tanggal 3-5 November 2023 di Panti Samadi Ratna Miriam di Gowa, Sulawesi Selatan.
Saat membuka program, Ketua Komisi Kepemudaan KAMS, Romo Alfius Tarnirassing, mengatakan: “Ini kali pertama OMKPreneur hadir di Keuskupan Agung Makassar. Besar harapan untuk kita bisa terus memiliki kegiatan positif seperti ini untuk OMK, terutama dengan semangat kewirausahaan,” ujarnya.
Sejumlah fasilitator, trainer, dan mentor mendampingi peserta dalam program yang menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan potensi kewirausahaan tersebut. Ada pula beberapa pembicara, antara lain Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI, Romo Frans Kristi Adi Prasetya; Ketua Umum PUKAT Nasional, Julius Yunus Tedja; dan Koordinator PSE-APP Kevikepan Makassar, Lusiana Lamba.
Peserta mengolah rencana bisnis dalam tiga tahap. Pertama, ideation atau mengolah ide bisnis dalam kerangka model bisnis yang relevan dan berkesinambungan. Kedua, validasi atau memaparkan potensi pasar, kebutuhan lokal, dan pemetaan masalah beserta solusinya dalam kerangka kerja bisnis. Ketiga, pitching atau mengomunikasikan rancangan strategi bisnis beserta model pengembangan secara efektif, persuasif, dan solutif.
Romo Kristi, sapaan akrabnya, menyampaikan apresiasi kepada peserta. “Semoga semua yang telah dipresentasikan benar-benar diwujudkan dan terus berlanjut dalam kelompok maupun program ini,” ujarnya dalam sambutan saat Perayaan Ekaristi yang menutup program tersebut.
OMKPreneur Camp berawal dari program Startup Weekend Indonesia yang digelar baik secara daring maupun luring pada tahun 2019-2022 di berbagai keuskupan, seperti Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Surabaya, Keuskupan Sintang, Keuskupan Manado, dan Keuskupan Agung Medan. Sebanyak 500 OMK terlibat dalam program ini.
Hieronymus K.B
