Jelang Pemilu, Edi Silaban Ajak Umat Katolik Pilih Pemimpin Nasionalis

98
Ketua Pemuda Katolik Komda Jabar Edi Silaban memberi sambutan (dok. PK Komda Jabar)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Paroki Keluarga Kudus Cibinong (PKKC) melalui Seksi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK) menggelar talk show “Gereja Sinodal Dalam Sukacita Keberagaman” yang berlangsung di Ruang Yosef Paroki Keluarga Kudus Cibinong, Kabupaten, Bogor, pada Minggu (4/2/2024).

Kegiatan menghadirkan narasumber diantaranya yaitu yakni Pastor Paroki Keluarga Kudus Cibinong Romo Marcelino Wahyu Pr, Ketua Pemuda Katolik Jawa Barat sekaligus Ketua Pokja 24 Keuskupan Bogor Edi Murdani Sutrisno Silaban, Ketua GP Ansor Kabupaten Bogor Dhamiry A Ghazaly, Ketua Presidium PP ISKA Bidang Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Restu Hapsari.

Ketua Pemuda Katolik Jabar, Edi Silaban menegaskan memasuki kontestasi pemilu maka penting memilih wakil rakyat yang memegang teguh semangat kebangsaan dan nasionalisme.

“Hal terdekat yang bisa kita lakukan yaitu Pemilu yang sudah ada didepan mata kita. Mari kita memilih wakil yang dapat dipercaya tentu yang memiliki semangat kebangsaan dan nilai nasionalisme untuk semua golongan” tandas Edi.

Ketua Seksi HAAK PKKC, Yudhi Hermawan dalam kesempatannya berterima kasih atas kehadiran dan dukungan seluruh umat. “Giat ini bertujuan agar supaya umat dan kaum muda Katolik punya semangat untuk menjaga dan merawat toleransi dan kerukunan umat beragama. Dengan cara berperan aktif di dalam masyarakat dan lingkungan masing-masing umat” ungkapnya.

Mewakil rohaniwan, Pastor Paroki Keluarga Kudus Cibinong, Romo Marcelino Wahyu menegaskan agar umat dalam hidup bermasyarakat dapat memegang teguh nilai-nilai Ajaran Sosial Gereja. “Tentu banyak persoalan di lingkungan kita, kita diajak untuk peka terhadap sekitar kita” ucap Romo Wahyu.

Menyoal modernisasi terhadap tantangan gereja sinodal dan keberagaman bagi masa depan bangsa, Restu Hapsari memaparkan modernisasi merupakan perubahan-perubahan di dalam masyarakat mengenai perubahan norma sosial, nilai sosial, susunan lembaga yang ada di masyarakat, pola perilaku sosial, dan segala aspek di dalam kehidupan sosial.

“Kami ingat, peristiwa bom Surabaya yang merupakan tragedi naas atas dampak doktrin paham radikalisme dan ini pertama di dunia, satu keluarga dalam misi bom bunuh diri, disusul oleh bom Makassar,” ungkap Restu.

Untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme dalam negeri, Restu berharap agar konsolidasi kekuatan nasionalis terus dilakukan dalam kehidupan masyarakat yang plural.

Memasuki sesi akhir, Ketua GP Ansor Kab. Bogor, Dhomiry A. Ghazaly mengungkap rasa syukur dapat bersilaturahmi dengan umat Paroki Cibinong. “Tentu ini momen yang indah saya dapat bersilaturahmi. Kami pastikan siapapun yang mengganggu umat beribadah bukan lah dari Ansor, dan kami selalu siap mengawal kerukunan antar kita umat yang beragama ini” tutupnya.

Acara yang berlangsung hangat diikuti oleh 120 peserta dari unsur Ketua Lingkungan, Orang Muda Katolik, Pemuda Katolik Kab. Bogor, Seksi Perempuan dan Putra-putri Altar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here