web page hit counter
Jumat, 11 Oktober 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Rakornas Yayasan Tarakanita Tahun 2024: Membangun Soliditas dan Komitmen pada Pertumbuhan Organisasi

4.5/5 - (2 votes)

HIDUPATOLIK.COM – Yayasan Tarakanita menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Tarakanita Development 2, Surabaya, Jawa Timur. Rakornas tahun ini dihadiri oleh Struktural Kantor Pusat dan Struktural dari 7 wilayah yaitu Jakarta, Tangerang, Lahat, Bengkulu, Jawa Tengah, Yogyakarta, Surabaya, serta Pengurus Yayasan Tarakanita antara lain Sr. Marie Yose CB, Sr. Brigitta CB, Yohanes Bambang Kristianto, Kristiyanto Wahyu Indriya, dan Theresia Triza Yusino.

Sr. Marie Yose CB

Rakornas dibuka pada hari pertama oleh Ketua Yayasan Tarakanita Sr. Marie Yose CB. Dalam pengantarnya Sr. Marie Yose menyampaikan perlunya gerak langkah bersama dalam mencapai Tujuan akhir Rencana Strategis 6 tahun 2024-2025 s/d 2029-2030 yaitu: Excellent Reputation, Capacity Fulfilled, Asset & Margin Growth.

Baca Juga Artikel:  SINODE VATIKAN 2024: Tahbisan Perempuan Dinyatakan Tidak Sah

Agenda Rakornas difokuskan pada evaluasi capaian kinerja organisasi selama tahun 2023-2024. Selain itu, terdapat pemaparan mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dari wilayah Tarakanita Jakarta, Tangerang, Yogyakarta, dan Lahat. Pemaparan ini menjadi acuan untuk melihat keberhasilan dan tantangan yang dihadapi selama proses PPDB di masing-masing wilayah tersebut.

Pada hari kedua, Rakornas dilanjutkan dengan pemaparan PPDB dari wilayah Bengkulu, Jawa Tengah, dan Surabaya. Diskusi pleno mengenai strategi PPDB untuk tahun ajaran 2025/2026 menjadi agenda utama di hari ini. Rakornas hari kedua dimeriahkan dengan penampilan seni dari perwakilan setiap wilayah, menampilkan keberagaman budaya dan kreativitas peserta dari seluruh Indonesia.

Pada hari terakhir Rakornas, sesi pemaparan diisi oleh Budiyanto, dosen dari Universitas Negeri Surabaya, dengan topik “Konsep dan Kebijakan Pendidikan Inklusif.”

Baca Juga Artikel:  RIP Uskup Emeritus Keuskupan Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD

Dalam paparannya Budiyanto menekankan pentingnya pendidikan inklusif sebagai bagian dari sistem pendidikan yang adil dan merata. Konsep ini bertujuan untuk merangkul keragaman, memberikan kesempatan bagi semua peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kelainan atau kebutuhan khusus, agar dapat belajar bersama dalam lingkungan yang sama dengan peserta didik umum.

Rakornas ini diharapkan dapat memperkuat soliditas dan komitmen bersama antar wilayah, serta menghasilkan strategi yang tepat dalam mengimplementasikan Renstra 6 tahun kedepan menuju Sekolah Unggul.

Laporan Nathan Tidiend Haripraditya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles